Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Operasi Ketupat usai, personel Polres Pinrang tetap diterjunkan untuk bersiaga di jalan-jalan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pinrang, Rabu (19/5/2021).
Meski berakhir, personel Polres Pinrang akan tetap berjaga-jaga di pos penyekatan sekitar perbatasan Kota menuju masuk kabupaten Pinrang. Hal ini disampaikan langsung oleh Paur Humas Polres Pinrang Iptu Nasir.
“Pelaksanaan pemeriksaan tetap dilakukan Pos penyekatan namun sandi operasi yang berbeda,” ujar Iptu Nasir
Penempatan personel di posko penyekatan lanjut dia, diberi nama yakni Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan atau disingkat KRYD. “KRYD akan diberlakukan hingga 24 Mei mendatang dengan sasaran mengantisipasi pergerakan kegiatan masyarakat setelah lebaran,” tambahnya.
Ia khawatir, jika hal ini tidak dilakukan, bakal ada warga yang nekat mudik pada saat Operasi Ketupat berakhir.
KRYD yang digelar Polres Pinrang untuk mendisiplinkan protokol kesehatan warga sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.