Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Operasi Yustisi hari ini yang bertepatan dengan hari libur Nasional, Satlantas Polres Bone tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk tertib berlalu-lintas. Ini bertujuan untuk menekan angka pelanggaran lalu-lintas dan fatalitas kecelakaan di jalan raya pada masa Pandemi Covid-19 (virus Corona).
Tak hanya itu, Kasat Lantas Polres Bone AKP Fitriawan yang memimpin langsung kegiatan ini aktif mensosialisasikan dan terus mengajak masyarakat Kabupaten Bone untuk disiplin protokol kesehatan (Protkes). Kegiatan kali ini menyasar pengguna jalan yang melintas di Jalan Yos Sudarso Watampone Kab. Bone tepatnya di depan Mapolres Bone, Kamis (11/03/2021).
“Kegiatan hari ini, kita berikan edukasi tertib berlalu-lintas untuk menciptakan situasi Kamseltibcar lantas dan melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan Covid 19 sesuai anjuran pemerintah,” ujar AKP Fitriawan.
AKP Fitriawan mengajak masyarakat untuk berperan aktif menciptakan keamanan, kelancaran dan keselamatan dalam berlalu lintas, dengan melengkapi surat kendaraan, kelengkapan kendaraan serta disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga aktifitas tetap berjalan dan masyarakat aman dari Covid-19 (virus Corona).
Dalam aksi simpatik ini, jajaran Sat Lantas Polres Bone membagikan masker gratis kepada pengguna jalan sebanyak kurang lebih 30 lembar dan memasangkan stiker “Ayo Pakai Masker” pada Kendaraan. Disadari, penggunaan masker saat beraktifitas merupakan sebuah kebutuhan masyarakat sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Disela-sela pelaksanaaan tugas melakukan operasi yustisi dengan membagikan masker dan memasang stiker, sat lantas polres bone juga menyapa warga dengan memberikan salam presisi kepada pengguna jalan.
“Ini sebagai wujud bahwa kami dari Satlantas Polres Bone siap mendukung Program Bapak Kapolri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat / pelayanan yang lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat,” pungkasnya.
Operasi Yustisi yang digelar Polres Bone untuk mendisiplinkan warga memakai masker sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.