Rabu, Februari 19, 2025

Pasca Bencana Angin Kencang, Bhabinkamtibmas Polsek Tellu Limpoe Bantu Perbaiki Rumah Warga

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tugas mulia Polisi Bhayangkara Pembina keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) tak hanya sekedar menjaga keamanan di wilayah binaannya, tapi kehadiran mereka juga telah menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri.

Demikianlah yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tellu Limpoe Polres Sidrap Aipda Adi Laottong yang membantu memperbaiki salah satu rumah warga dampak bencana angin kencang tempo hari di Kelurahan Toddang Pulu, Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap, Jumat (24/01/2020).

Dikatakan Aipda Adi Laottong bahwa kegiatan tersebut sebagai langkah untuk menjalin kedekatan, sinergitas dan kemitraan dengan warga.

Ditempat terpisah Kapolsek Tellu Limpoe Akp Andi Mappahairul menuturkan bahwa menjadi keharusan sebagai Polri apalagi Bhabinkamtibmas untuk menjadi bagian dari masyarakatnya.

Kehadiran mereka haruslah dirasakan manfaatnya oleh warga, bukan hanya dari segi keamanan Kata Kapolsek, tapi juga dari segi kehidupan sosial budaya.

Dipihak warga sendiri merespon positif kehadiran bhabinkamtibmas yang turut membantu. “Terima kasih pak polisi yang selain menjaga keamanan diwilayah kami, juga senantiasa hadir membantu dalam tiap kegiatan masyarakat,” ungkap warga.

Aksi peduli yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tellu Limpoe yang membantu warga memperbaiki rumah korban merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.

Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,623
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih