Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Menjadi seorang Bhabinkamtibmas, membuat sosok polisi yang satu ini patut diacungi jempol. Disamping menjalankan rutinitasnya sebagai anggota Babinkamtibmas di Polsek Anggeraja, Brigpol Syaeful juga melakukan pembinaan bagi anak-anak yang ada di wilayah binaannya.
Seperti di TPA Nurul Yaqin Dusun Singki, Desa Singki, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Bhabinkamtibmas membantu untuk mengajar anak-anak yang sedang belajar mengaji serta mengajar hapalan dan baca Al Quran, Rabu (03/03/2021).
Brigpol Syaeful S mengajar ngaji saat setelah sehabis sholat waktu azhar. Biasanya dia memulai kegiatan mengaji tersebut mulai dari pukul 16.00 wita. Mengajar mengaji merupakan perbuatan yang dicintai oleh Allah SWT. Orang yang mengajarkan mengaji akan mendapatkan pahala yang besar dan berlipat ganda serta pahalanya akan terus bertambah bahkan hingga di akhirat nanti.
“Selain untuk mendekatkan diri Seorang Polisi pada anak, agar anak tidak takut dengan Polisi sehingga anak menjadi paham bahwa hidup harus belajar ilmu dunia dan akherat,” ungkap Brigpol Syaeful S.
“Kegiatan ini juga bertujuan Membentuk masyarakat dan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah dan cinta tanah air, bahkan upaya untuk menghilangkan angka buta huruf Al Quran bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang merupakan generasi tunas bangsa yang berlandaskan iman dan taqwa,” imbuhnya.
Menurut Kapolres Enrekang AKBP Dr. Andi Sinjaya melalui Kapolsek Anggeraja Iptu Lukman mengatakan apa yang dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Anggeraja mencerminkan polisi yang humanis.
Polisi yang humanis merupakan polisi yang didambakan oleh masyarakat, karena polisi humanis mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat, mampu melayani dengan senyum dan ramah, mampu menjadi sahabat sejati masyarakat serta mampu menjadi teladan bagi masyarakat.
“Bahwa anggota Polri khususnya Bhabinkamtibmas dituntun bukan hanya dalam pelayanan Harkamtibmas saja melainkan dari segi Agamis juga dituntut untuk menularkan pengetahuan Agama kepada masyarakat, pungkas Kapolsek Anggeraja.
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Anggeraja diatas yang rela meluangkan waktunya untuk mengajar anak-anak mengaji mempunyai keutamaan besar, bagaimanakah keutamaan mengajarkan ilmu? Berikut beberapa keutamaannya yang disalin dari rumaysho.com.
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Kebaikan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah kebaikan agama maupun kebaikan dunia. Berarti kebaikan yang dimaksudkan bukan hanya termasuk pada kebaikan agama saja.
Termasuk dalam memberikan kebaikan di sini adalah dengan memberikan wejangan, nasehat, menulis buku dalam ilmu yang bermanfaat.
Hadits di atas semakna dengan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)
Bentuk pengajaran ilmu yang bisa diberikan ada dua macam:
Dengan lisan seperti mengajarkan, memberi nasehat dan memberikan fatwa.
Dengan perbuatan atau tingkah laku yaitu dengan menjadi qudwah hasanah, memberi contoh kebaikan.
Khusus dakwah dengan qudwah hasanah, yaitu langsung memberikan teladan, maka jika ada orang yang mengikuti suatu amalan atau meninggalkan suatu amalan karena mencontoh kita, itu sama saja dengan bentuk dakwah pada mereka. Hal ini termasuk pada ayat,
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Ali Imran: 110).
Keutamaan Mengajarkan Ilmu
Ia akan mendapatkan pahala semisal pahala orang yang ia ajarkan.
Orang yang mengajarkan ilmu berarti telah melakukan amar ma’ruf nahi munkar, demi baiknya tatanan masyarakat lewat saling menasehati.
Termasuk bentuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.
Akan membimbing dan mewujudkan kehidupan bahagia pada tiap individu masyarakat dengan adanya adab dan hukum Islam yang tersebar.
Intinya, ajarkanlah ilmu yang dimiliki walau satu ayat. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari no. 3461).
Yang dimaksud dengan hadits ini adalah sampaikan kalimat yang bermanfaat, bisa jadi dari ayat Al Qur’an atau hadits (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 360).