Monday, February 17, 2025

Patut Ditiru, Binmas Polsek Mamajang Melayat Kerumah Duka Hingga Usung Peti Jenazah

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tidak hanya dalam hal penegakan hukum, aparat Kepolisian juga dituntut peduli dengan lingkungan sekitar, seperti yang dilakukan Binmas Polsek Mamajang saat bertakziyah kerumah warga yang berduka di Kelurahan Maricaya Selatan Kecamatan Mamajang kota Makassar.

Binmas Polsek Mamajang Aiptu Palaweri dengan keikhlasan beliau mengawal hingga mengangkat peti jenazah warganya yang meninggal bernama Sainam sampai ke liang lahat pekuburan Panaikang Makassar, Senin (25/11/19).

Perbuatannya merupakan salah satu cerminan peduli sosial dengan melaksanakan tugas Kepolisian yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya dengan tulus dan ikhlas. Secara tidak langsung kita diingatkan dengan pesan moral yang tersirat bahwa berbuat baik adalah hal yang seharusnya kita lakukan tanpa mengenal lelah.

“Selain untuk memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga almarhuma, juga mendoakan almarhuma semoga diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan semoga meninggalnya dalam keadaan husnul khotimah, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan dalam mengahadapi musibah,” tutur Aiptu Palaweri.

Kepedulian Binmas Polsek Mamajang yang hadir melayat dirumah duka hingga ikut mengusung peti jenazah merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,449
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih