Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tim Opsnal Polsek Tamalate dipimpin Panit 2 Reskrim Ipda Abdul Latif berhasil membekuk pelaku penikaman di Jalan Dg. Tata, Kel. Bontoduri, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Senin (14/09/2020).
Pelaku berinisial SB (43) berhasil dibekuk di rumahnya di Jalan Bontoduri 8 Kelurahan Bontoduri Kecamatan Tamalate bersama barang bukti berupa 1 (satu) bilah badik.
Korban penikaman Marsel (24) menghembuskan nafas terakhir setelah ditusuk di bagian punggung kirinya dengan menggunakan sebilah badik
“Pelaku penikaman berhasil kami ringkus tidak sampai satu jam dan telah kami amankan ke kantor untuk diproses lebih lanjut mengenai motif pelaku sehingga menikam korban karena pelaku kesal setiap memesan air galon tidak pernah diantarkan oleh korban,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP H Ramli.
Ditempat terpisah Kapolsek Tamalate Polrestabes Makassar Kompol Arifuddin A menjelaskan, pelaku sudah diamankan dan sementara ini dalam proses pemeriksaan juga saksi-saksi, pelaku kita sangkakan melanggar pasal 338 KUHPidana Jo pasal (2) UU Darurat tahun 1950 dengan ancaman hukuman 15 Tahun penjara Pungkas Kapolsek Tamalate Polrestabes Makassar.
Dari sisi psikologis hingga kenapa orang begitu berani mengahabisi nyawa korbannya yakni diurutan pertama adanya pribadi yang terlalu obsesif , pada kondisi ini boleh dibilang biasanya dialami oleh orang-orang yang belum dewasa dan butuh perhatian lebih. Sehingga ketika mereka kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka dalam pikirannya kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyudahi semuanya.
Mereka yang terlalu Agresif juga sangat berisiko melakukan tindakan kekerasan juga pembunuhan. Seolah-olah tak ada rasa takut dalam diri mereka. Orang dengan sifat agresif cenderung spontan dan berani. Orang-orang tipe ini mudah terpancing dalam kemarahan, sehingga tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada orang lain.
Orang yang tertutup juga berbahaya. Orang dengan tipe tertutup boleh dibilang jarang berinteraksi dengan orang lain, sehingga ketika mereka kesal akan sesuatu hanya akan dipendam seorang diri. Bahayanya kemarahan yang menumpuk bisa saja meledak ketika masalah besar yang dia hadapi sudah menemui jalan buntu. Kadang kondisi demikian memaksa orang untuk berbuat kekerasan pada orang lain.
Menjadi pendendam, juga dapat memunculkan berbagai persoalan baru dikemudian hari. Ketika dia merasa disakiti maka dia dapat membalas rasa sakit hai itu dengan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang dia alami.
Rasa Trauma yang mendalam juga dapat menyebabkan terjadi tindak kekerasan dan pembunuhan. Pengalaman-pengalam buruk dimasa lampau membuat seseorang berusaha melindungi dirinya sendiri dari hal-hal buruk yang dia anggap dapat hadir kembali di kehidupannya.
Itulah beberapa kondisi psikososial yang sangat mungkin mempengaruhi seseorang hingga akhirnya tega membunuh orang lain di sekitar mereka. Tentunya masih banyak motif pembunuhan lain. Bahkan motif politik, SARA, faktor ekonomi pun bisa menjadi faktor tindak kekerasan hingga pembunuhan, belum juga termasuk berbagai persoalam kehidupan yang bisa menjadi pemicu begitu entengnya orang tanpa rasa takut untuk membunuh sesamanya.