Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tim Opsnal Polsek Tallo menangkap seorang pelaku penganiayaan menggunakan busur (panah) yang terjadi Jumat (5/10) di Jalan Galangan Kapal. Lelaki ST (19) warga Capoa Kel. Pannampu Kec. Tallo diamankan oleh anggota Opsnal Polsek Tallo.
Kapolsek Tallo Kompol Amrin melalui Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Diaritz Felle, SIK, Rabu (10/10/18) menerangkan, tersangka diamankan setelah anggota opsnal melakukan penyelidikan terhadap pelaku penganiayaan, alhasil anggota berhasil menangkap ST di Jalan Korban 40.000 jiwa.
“ST diamankan setelah belanja di warung,” ucap AKP Diaritz.
Diketahui, korban penganiayaan merupakan pelajar yakni Nawir (17) yang mengalami luka tusuk akibat terkena busur (panah) dibagian punggung.
Lanjut Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, ST melakukan penganiayaan / pembusuran bersama dua orang temanya, masih dalam pencarian.
“Saat melakukan penganiayaan, ST berboncengan tiga orang menggunakan sepeda motor,” ungkap Kasubbag Humas Polrestabes Makassar.
Saat ini lelaki ST bersama barang bukti sepeda motor Honda Beat yang digunakan membusur diamankan di Polsek Tallo untuk menjalani proses lebih lanjut.
Penganiayaan pada akhir-akhir ini sering terjadi dimana-mana, bahkan beritannya sering muncul di stasiun-stasiun TV, penganiayaan dilakukan karena berbagai masalah, kadang-kadang penganiaayan terjadi hanya karena masalah sepeleh saja misalnya akibat tersinggung, salah paham, dendam, dan masih banyak lagi.
Banyak faktor yang menyebabkan orang tega melakukan penganiayaan, diantaranya :
1.Hasad dengki berlaku disebabkan perasaan tidak senang hati satu pihak disebabkan kelebihan yang ada pada pihak lain yang tidak ada padanya.
2.Tamak berlaku disebabkan sikap tidak mau kelebihan yang ada pada dirinya dimiliki juga orang lain. Ini juga disebabkan sikap tidak mahu sesuatu peluang didahului oleh orang lain.
3.Tidak berupaya melawan nafsu. berlaku disebabkan emosi atau nafsu yang memuncak sehingga dirinya dikuasai oleh nafsu.
4.Dendam atau cemburu berlebihan. berlaku disebabkan seseorang itu merasakan bahwa dia tidak atau kurang diberi perhatian atau merasakan orang lain mendapat layanan yang lebih daripadanya.
Dalam Islam kita dilarang menganiaya atau menzalimi orang sebab kezaliman akan menjadi kegelapan di akhirat kelak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Takutlah kalian berbuat zalim, karena kezaliman itu menjadi kegelapan demi kegelapan di hari kiamat” (HR. Muslim).
Kezaliman juga adalah kebangkrutan di akhirat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pertanya kepada para sahabat, “Tahukan kalian siapa itu orang yang bangkrut?”, Mereka menjawab:
“Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak lagi memiliki uang dan barang”.
Beliau lalu menerangkan:
“Sesungguhnya orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat. Disamping itu, ia juga membawa dosa mencaci maki, menuduh, mengambil harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Maka tiap-tiap orang yang dizaliminya dibayar dengan amal baiknya. Kalau habis amal baiknya, sedangkan tanggungannya belum terbayar, maka diambil sebagian dari dosa-dos mereka lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam api neraka” (Hr. Muslim)
Penulis : Harmeno