Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Polres Enrekang bersama Kodim 1419 Enrekang melaksanakan kegiatan Operasi Yustisi dalam rangka penegakan aturan protokol kesehatan terhadap masyarakat Kabupaten Enrekang, Sabtu (20/3/2021).
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan apel persiapan Operasi pada pukul 20.20 Wita, yang di Pimpin Paur log Polres Enrekang Iptu Alimuddin didampingi Kbo Sat Res Narkoba Ipda Eddy Siswoyo,S.Sos dan Kbo Sat Sabhara Ipda Suardi serta Kasat Tahti Aiptu Niko Toli yang berlangsung di depan mako Polres Enrekang yang diikuti oleh personil gabungan Tni-Polri.
Kemudian dilanjutkan pelaksanaan operasi dengan sasaran tempat-tempat umum serta tempat lain yang mendatangkan berkumpulnya orang banyak seperti supermarket, rumah makan dan tempat nongkrong anak muda, di wilayah Kecamatan Enrekang.
Dalam kesempatan tersebut para personil gabungan menghimbau kepada masyarakat agar tetap patuhi protokol kesehatan, diantaranya pakai masker ketika beraktifitas diluar rumah, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, tetap jaga jarak apabila berada di kerumunan orang banyak, serta tidak berkerumun.
Disamping itu menyampaikan pesan-pesan kamtibmas agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
Selain memberikan himbauan Protokol kesehatan, Personil gabungan juga membagikan masker kepada masyarakat.
Kapolres Enrekang AKBP Dr. Andi Sinjaya, SH, S.I.K., M.H .mengatakan kegiatan ini dilakukan Polres Enrekang bersinergi dengan Tni Kodim 1419 Enrekang agar lebih mudah untuk bersama mendisiplinkan masyarakat, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran serta penularan Virus Covid-19 di wilayah Kabupaten Enrekang.
“Pelaksanaan operasi ini ditemukan beberapa pelanggar seperti tidak menggunakan masker sehingga diberikan tindakan langsung oleh personil gabungan berupa sanksi mengucapkan pancasila dan tindakan fisik yakni push up,” ucap Kapolres Enrekang.
Operasi Yustisi yang digelar Polres Enrekang untuk mendisiplinkan warga memakai masker sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.