Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aksi yang tidak patut ditiru, perkelahian antar pelajar kembali terjadi di sebuah sekolah di Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Senin (05/08/19) pagi.
“Pagi hari tiba-tiba pihak sekolah kembali menghubungi kami, terjadi perkelahian lagi,” kata Kapolsek.
Kapolsek Watang Pulu Iptu Zakariah, SH mengatakan, empat pelajar dibawah umur telah diamankan di Polsek Watang Pulu. Pelajar ini berinisial WW, DW dan RM yang melakukan pengeroyokan terhadap IS. Pejadian ini kelanjutan aksi balas dendam dari perkelahian hari Jumat yang lalu, tapi yang terlibat kali ini adalah teman-temannya.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa para pelajar yang terlibat kini diamankan di Polsek Watang Pulu untuk diberikan pembinaan.
“Dari kejadian ini belum ada pihak merasa yang keberatan, tidak ada pula luka serius pada kejadian ini. Identitas pelajar sengaja kita samarkan agar tidak berdampak negatif kepada pergaulan dan lingkungannya. Saat ini pula kita masih menunggu kehadiran orang tua dan pihak sekolah untuk didengar pernyataan meraka,” tutup Kapolsek.
Penganiayaan pada akhir-akhir ini sering terjadi dimana-mana, bahkan beritannya sering muncul di stasiun-stasiun TV, penganiayaan dilakukan karena berbagai masalah, kadang-kadang penganiaayan terjadi hanya karena masalah sepeleh saja misalnya akibat tersinggung, salah paham, dendam, dan masih banyak lagi.
Banyak faktor yang menyebabkan orang tega melakukan penganiayaan, diantaranya :
1.Hasad dengki berlaku disebabkan perasaan tidak senang hati satu pihak disebabkan kelebihan yang ada pada pihak lain yang tidak ada padanya.
2.Tamak berlaku disebabkan sikap tidak mau kelebihan yang ada pada dirinya dimiliki juga orang lain. Ini juga disebabkan sikap tidak mahu sesuatu peluang didahului oleh orang lain.
3.Tidak berupaya melawan nafsu. berlaku disebabkan emosi atau nafsu yang memuncak sehingga dirinya dikuasai oleh nafsu.
4.Dendam atau cemburu berlebihan. berlaku disebabkan seseorang itu merasakan bahwa dia tidak atau kurang diberi perhatian atau merasakan orang lain mendapat layanan yang lebih daripadanya.
Dalam Islam kita dilarang menganiaya atau menzalimi orang sebab kezaliman akan menjadi kegelapan di akhirat kelak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Takutlah kalian berbuat zalim, karena kezaliman itu menjadi kegelapan demi kegelapan di hari kiamat” (HR. Muslim).
Kezaliman juga adalah kebangkrutan di akhirat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pertanya kepada para sahabat, “Tahukan kalian siapa itu orang yang bangkrut?”, Mereka menjawab:
“Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak lagi memiliki uang dan barang”.
Beliau lalu menerangkan:
“Sesungguhnya orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat. Disamping itu, ia juga membawa dosa mencaci maki, menuduh, mengambil harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Maka tiap-tiap orang yang dizaliminya dibayar dengan amal baiknya. Kalau habis amal baiknya, sedangkan tanggungannya belum terbayar, maka diambil sebagian dari dosa-dos mereka lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam api neraka” (Hr. Muslim)