Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa memberikan bantuan Sembako kepada warga kurang mampu yang sudah lansia di Dusun Marassi Desa Paladang Kec. Maiwa, Kab. Enrekang, Kamis (01/8/19).
“Semoga bantuan yang kami berikan bisa meringankan beban dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam hal menyambung kehidupan dalam hal kebutuhan pokok,” ujar Brigpol Ansar.
Kapolsek Maiwa Iptu Anwar mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada warga yang kurang mampuh sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyakarat yang kurang mampu.
Kepedulian Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa kepada warga kurang mampu merupakan bukti kecintaannya terhadap warga miskin, ada sebuah doa yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang isinya: Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot wa hubbal masaakiin… (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu sifat mencintai orang miskin).
Dari doa diatas menunjukkan keutamaan seorang muslim mencintai orang miskin. Disalin dari Rumaysho.com, berikut beberapa keutamaan mencintai orang miskin :
Pertama, Mencintai orang miskin termasuk kebaikan
Mencintai orang miskin termasuk kebaikan. Dalam do’a yang diajarkan di atas, mencintai orang miskin disebutkan secara tersendiri dan ini menunjukkan pentingnya amalan ini, di samping menunjukkan kemuliaannya.
Kedua, Mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka akan memudahkan hisab seorang muslim pada hari kiamat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim no. 2699).
Ketiga, Dekat dengan orang miskin berarti semakin dekat dengan Allah pada hari kiamat
Dalam hadits Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi no. 2352)
Keempat, Mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah
Para ulama menjelaskan bahwa mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah. Karena orang miskin tidaklah memiliki materi dibanding orang kaya. Namun seseorang harus mencintai si miskin itu karena Allah, artinya semakin si miskin itu beriman, ia pun semakin menaruh cinta padanya. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena-Nya, memberi karena-Nya, dan tidak memberi juga karena-Nya, maka ia telah sempurna imannya” (HR. Abu Daud no. 4681, Tirmidzi no. 2521, dan Ahmad 3: 438).