Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Bripka Muhammading meluangkan waktu melayat kerumah warga binaannya di Kampung Biringere, Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Selasa (16/03/2021) malam.
Bripka Muhammading selaku Bhabinkamtibmas bersama Kepala Dusun melayat kerumah satu warga binaannya yang sementara berduka Orang tua Kandung Bapak Rusli Dg. Mile, karena sakit dan akan dimakamkan besok di Pekuburam Islam Taraewang kabba.
Bripka Muhammading mengatakan Kehadiran Bhabinkamtibmas Desa Panaikang Polsek Minasatene, bentuk rasa kepedulian seorang anggota Bhabinkamtibmas kepada masyarakatnya.
“Sehingga terikat dengan kewajibannya sebagai pemelihara Kamtibmas namun juga sebagai sesama hamba Allah SWT, sudah merupakan suatu kewajiban untuk hadir sesama Muslim yang meninggal,” terang bhabinkamtibmas.
Kapolsek Minasatene Iptu Abd Halim Lau di konfirmasi awak media Mengatakan kami sangat mengapresiasi Bhabinkamtibmas yang turun di tengah masyarakat saat ada warga yang berduka.
“Hal tersebut sangat membantu untuk memberikan semangat keluarga almarhum yang sedang mengalami depresi ditinggal orang yang disayanginya. Masyarakat pasti juga mengapresiasi dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas tersebut,” tutup Kapolsek.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap bawahannya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).