Rabu, Februari 19, 2025

Polisi Peduli, Kapolsek Pangkajene Melayat Hingga Antar Jenazah Warganya ke Pemakaman

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kepedulian dan rasa empati yang tinggi diperlihatkan oleh Kapolsek Pangkajene Akp Asgar dengan melayat kerumah duka salah seorang warga yang meninggal dunia di Kel. Bontoperak Kec. Pangkajene atas nama Muh. Bakri (Imam Masjid besar Kelurahan Sapuka), Sabtu (12/10/19).

Personil juga ikut mengiring jenazah bersama keluarga duka ke Masjid untuk di sholatkan sebelum jenazah diantar ke Pemakaman di Kamp. Jl. Bambu runcing Kel. Turikale Kab. Maros untuk di kebumikan.

Saat melayat kerumah duka, Kapolsek tidak henti-hentinya berpesan kepada keluarga korban agar tidak larut dalam kesedihan yang mendalam dan berusaha Ikhlas melepas kepergiannya, kita hanya bisa berdoa semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah dan mendapatkan tempat yang layak di SisiNya.

Kepedulian Kapolsek Pangkajene yang hadir melayat dirumah duka merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,634
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih