Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Resmob Polsek Makassar dipimpin Panit 2 Ipda Saiful Basir berhasil mengamankan terduga pelaku pencurian, Sabtu (13/03/2021) dini hari.
Pelaku yang diketahui identitasnya Basri Dg. Nangka (31) diamankan saat sedang berada didalam rumahnya jalan Kerung-Kerung Lr.Santaria Kota Makassar tanpa ada perlawanan berarti.
Ipda Saiful Basir saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut, dikatakannya bahwa lk. Basri Dg. Nangka diamankan setelah sebelumnya melakukan pencurian di jalan S. Pareman Makassar terhadap barang milik lk. Yosua.
“Basri melakukan pencurian seorang diri pada hari Senin tanggal 08 Maret 2021, Sekitar Pkl.05.00 Wita di jalan S. Pareman Kota Makassar,” ucapnya.
“Dari tangan pelaku kami berhasil menyita barang bukti 1 buah gurinda listrik dan 2 unit Kompor Gas, untuk pelaku akan kami jerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara,” pungkas Ipda Saiful.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Makassar, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.