Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolsek Panca Lautang Iptu Syaripuddin HMT bersama anggota melaksanakan safari shalat jumaat berjamaah di Masjid Umar Bin Khattab Dusun Bukere, Desa Cenrana, Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap, Jumat (02/08/19).
Kegiatan safari jumat yang dilakukan Iptu Syaripuddin HMT bersama anggota merupakan kegiatan rutin dilaksanakan Polsek Panca Lautang setiap hari jumat, kali ini dilaksanakan di daerah terpencil yang sulit dijangkau karna kondisi jalanan yang susah di lalui kendaraan.
Safari jum’at Kapolsek Panca Lautang dihadiri oleh puluhan warga dan juga masyarakat luas, safari sholat jum’at kali ini digunakan sebagai sarana silaturahmi untuk semakin mengakrabkan diri dengan masyarakat.
Dalam pelaksanaan shalat jumat, Kapolsek Panca Lautang juga menjadi imam shalat dan setelah melaksanakan shalat Iptu Syaripuddin menyampaikan pesan kamtibmas lalu dilanjutkan penyerakan bantuan berupa Al Quran ke pengurus Masjid.
Iptu Syaripuddin mengatakan “Safari jumat ini memang bertujuan untuk melihat langsung situasi kamtibmas dan aktifitas warga di Dusun ini, apa lagi daerah ini sangat jauh dan terpencil serta belum adanya jaringan listrik PLN dan juga jaringan komunikasi seleluler,” pungkasnya.
Mewakafkan Al Quran merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun pewakaf sudah meninggal dunia, wakaf termasuk kedalam amal jariyah atau amalan yang tidak putus pahalanya, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda,
“Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).
Dilansir dari qurancordoba.com, dalam sejarah Islam, perintis amalan wakaf adalah baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebagaimana tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Umar bin Syaibah daripada ‘Amr bin Sa’ad bin Mu’az, “Kami bertanya tentang Siapakah pewakaf yang paling pertama kali melakukannya?
Orang-orang Anshar menjawab, ‘wakafnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Pada saat itu (622 SM), Rasulullah ketika tiba di Madinah sudah mewakafkan masjid Quba’ atas dasar ketaqwaan kepada Allah Swt. Dan wakaf untuk kedua kalinya, Rasulullah mewakafkan masjid Nabawi.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya di antara amal saleh yang mendatangkan pahala setelah orang yang mengamalkannya meninggal dunia, yaitu; ilmu yang disebarluaskan olehnya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (alquran) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang didirikan dengan tujuan dijadikan sebagai tempat bermalam (penginapan) orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sungai yang dialirkan guna kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaa, baik pendidikan formal maupun nonformal, semisal diskusi, ceramah, dakwah, termasuk amalan berupa tulisan buku yang berguna dan mempublikasikannya,
Mendidik anak hingga menjadi anak yang salih/salihah – Anak yang salih dan salihah akan senantiasa beramal kebajikan di dunia. Dalam hadis dijelaskan; kebaikan yang dilakukan oleh anak saleh pahalanya terus mengalir hingga sampai kepada orang tua yang mendidiknya meskipun keduanya telah wafat dengan tanpa mengurangi bobot pahala yang diterima oleh orang yang beramal (anak),
Mewariskan mushaf (alquran dan buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri, keluarga dan masyarakatnya, menyedekahkan sebagian harta – Orang yang beramal dengan menyedekahkan sebagian hartanya dengan penuh keikhlasan maka akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.