Monday, February 17, 2025

Seorang Bocah Jadi Korban Laka Lantas, Aiptu Hasrudy dengan Sigap Gendong ke Rumah Sakit

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kecepatan dalam bertindak ditunjukkan Kasi Humas Polsek Segeri Aiptu Hasrudy saat menolong korban kecelakaan lalu lintas guna menyelamatkan korban yang terlibat kecelakaan di Jalan Provinsi depan Taman Musafir Kecamatan Pangkajene, Selasa (10/09/19).

Peristiwa kecelakaan yang terjadi di jalan provinsi tepat di depan Taman Musafir Kecamatan Pangkajene yang melibatkan antara pengendara motor dan seorang anak yang berjalan kaki terhempas hingga bagian kepalanya bocor.

Tanpa pikir panjang Aiptu Hasrudy menggendong anak tersebut yang terluka di bagian kepala dan sudah bersimbah darah, bersama temannya mengendarai motor pribadinya menuju Rumah Sakit Batara Siang.

“Walaupun bukan wilayah kerja tapi apabila melihat kecelakaan saya akan tetap siap dan sigap menolong karena saya adalah Abdi Negara dan Masyarakat,” ujar Aiptu Hasrudy.

Apa yang dilakukan oleh Kasi Humas Polsek Segeri yang menggendong seorang bocah korban kecelakaan ke Rumah Sakit merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,441
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih