Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Jatanras Polrestabes Makassar menangkap sedikitnya tiga orang pelaku penganiayaan di Kantor BCA Finance Jalan Sultan Alauddin ruko Plaza Kota Makassar. Ketiga pelaku yakni MA alias Muhlis (39), ZU (38) dan AH alias Ando (23), Kamis (11/04/19).
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Alex Dareda mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi bermula saat para pelaku membuat keributan sambil membanting meja dan terjadi penganiayaan terhadap pegawai kantor BCA Finance.
“Salah satu Pelaku yakni lelaki MA alias Muhlis datang mengamuk bersama kedua rekannya lelaki ZU dan AH serta melakukan penganiayaan karena tidak terima kendaraannya berupa mobil milik pelaku MA diambil secara paksa karena tidak membayar cicilan atau angsurannya,” ucap AKP Alex Dareda.
Mendengar adanya informasi tersebut Jatanras Polrestabes Makassar yang dipimpin Kanit Jatanras Iptu Eka Bayu Budhiawan langsung bergerak dan mendapatkan informasi tentang keberadaan pelaku kemudian petugas melakukan penangkapan ketiga pelaku di Kompleks Hasanuddin Makassar.
“Beberapa karyawan mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku dengan menggunakan tangan”, ungkapnya.
Dilansir dari Kompasiana.com, penyebab kekerasan atau agresifitas yang terjadi di masyarakat antara lain :
1.Sosial; frustasi, terhambatnya atau tercegahnya upaya untuk mencapai tujuan.
2.Situasi ; ketidaknyaman keadaan di masyarakat, seperti daerah yang kumuh, panas, gersang dan serba kekurangan serta keadaan dimana pemerintah kurang memberikan respon yang baik terhadap aspirasi rakyat. Terjadinya kekerasan, menurut Prof Franz Magnis Suseno adalah akibat pengaruh globalisasi dan modernisasi serta akumulasi kebencian dalam diri masyarakat, karena pemerintah yang dianggap aparatur penegak damai mengalami disfungsi.
3.Rendahnya kesadaran diri dan kesadaran kolektif serta dehumanisasi (tidak memanusiakan manusia) dalam setiap diri masyarakat serta pemerintah sendiri.
4.Sumber daya ; manusia dimanapun ia berada memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, jika sumber daya yang ada memadai, maka ia akan merasa tercukupi, namun jika tidak maka ia akan mencari dan mengambilnya dengan paksa, sehingga terjadilah kekerasan tersebut.
5.Media massa ; dalan hal ini televisi, radio ataupun koran. Penelitian menunjukkan bahwa tayangan kekerasan yang terjadi di masyarakat (anak-anak dsb) khususnya melalui televisi memberikan inspirasi/contoh yang tidak baik bagi masyarakat lainnya.
6.Kebudayaan ; adanya tindak kekerasan yang kerap terjadi menjadi tak lagi aneh dan telah familiar di telinga dan kehidupan, sehingga jika terjadi maka telah dianggap biasa sebab telah membudaya.
7.Kekerasan individu dan kelompok yang terjadi di masyarakat merupakan imbas dari ekspresi kultural yang tersumbat.