Rabu, Februari 19, 2025

Tanpa Segan, Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe Ini Langsung Turun Tangan Bantu Warga Bangun Rumah

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sungguh mulia sekali atas apa yang dilakukan oleh Bripka Andi Rahmat yang merupakan personil Bhabinkamtibmas Desa Bontokassi Polsek Parangloe Polres Gowa yang menyempatkan diri untuk ikut membantu membangun rumah warga binaanya, Minggu (22/09/19).

Ia tidak segan-segan turun langsung untuk membantu membangun rumah salah satu warganya yang juga merupakan warga di daerah binaannya, Dengan iklas Bripka Andi Rahmat membantu mengangkat kayu dan memasang dinding rumah tersebut.

Andi Rahmat menuturkan bahwa ini merupakan langkah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, dengan membantu membangun rumah warga desa binaanya, maka terjalinlah keakraban atau kedekatan antara masyarakat dengan anggota Polisi,” tuturnya.

Hal ini juga disampaikan oleh Kapolsek Parangkoe Akp HambaIi, ” ini merupakan langkah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, dengan turut membantu pekerjaan warga, maka warga akan lebih mudah untuk kita ajak menjaga Kamtibmas di lingkungan serta akan mudah mendapatkan informasi guna untuk ditindak lanjuti,” ujarnya.

“Disamping itu, selain membantu membangun rumah, setiap Personil Bhabinkamtibmas juga diminta untuk memberikan himbauan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan serta mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tambah Hambali.

Apa yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe yang membantu warga membangun rumah merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,631
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih