Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menungkapkan bahwa prestasi Indonesia di ajang Asian Games patut mendapatkan apresiasi karena pada ajang ini Indonesia berhasil membuat sejarah dengan meraih 31 emas.
“Kita bersyukur acara Asian Games 2018 dengan prestasi olahraga terbaik sepanjang sejarah,” ungkap Kapolri dihadapan personel Polda Sulsel di Aula Anindhita, Rabu (12/09/18).
Tidak hanya itu, keberhasilan para atlet juga tidak terlepas dari kontribusi Polri yang dimana Ketua Kontingennya adalah Komjen Pol Syafruddin (Menpan RB), juga pengamanan yang sangat baik ditengah ancaman teroris di Indonesia dengan rangkaian bom di Surabaya beberapa waktu lalu.
“Kita bersyukur sudah ada revisi UU Terorisme UU No.5 Tahun 2018 yang memperluas kewenangan Polri,” ucap Kapolri.
Ada pasal, kata Tito, dimana Polri dapat mengajukan ke pengadilan terkait fakta-fakta suatu organisasi bergerak dalam penyebaran paham terorisme dan dapat diputus sebagai organisasi terlarang.
Selain itu terdapat pasal bahwa anggota organisasi teroris tersebut dapat ditangkap dan ditahan dengan masa penangkapan lebih panjang. “Kita sudah lakukan operasi penangkapan teroris, ada 350 teroris bahkan ada yang ditembak mati, tutur Kapolri.
Lebih lanjut Kapolri mengungkapkan bahwa Polri saat ini fokus pada pengamanan Asian Para Games, 41 negara, 3000 atlet dan mata dunia menuju Jakarta. Torch Relay agar jangan under estimate, masyarakat harus gembira.
“Semua wilayah Indonesia dijaga dengan benar, jangan ada kejadian menonjol. Presiden IOC telah mengapresiasi Polisi karena keberhasilan security dan traffic arangement dengan baik,” pungkasnya.
Pasca itu, ada IMF Conference di Bali, 2000 tokoh ekonomi dunia akan hadir, “Saya minta sama, tidak ada teror dan kejadian menonjol di Nusantara,” ungkapnya.
Terkait Pilgub di Sulsel yang berjalan aman, Kapolri mengapresiasi kinerja Polda Sulsel, “Saya memahami dinamikanya tapi berkat kepemimpinan Kapolda tidak ada gejolak apapun di wilayah Sulsel,” ucapnya.
Sementara itu terkait Konflik sosial menjadi fokus di Sulsel. Kuncinya adalah proaktif dalam pemetaan dan identifikasi potensi konflik sehingga bisa lakukan langkah-langkah antisipatif untuk cegah bersama stake holder terkait.
Konflik membutuhkan proses atau tahapan baik pendek maupun panjang. Jika terjadi konflik maka saya berkesimpulan bahwa tidak ada langkah proaktif dan penanganan dari Satker.
Konflik sosial skala kecil maka Kapolda turunkan tim dan cek 2 hal, pertama apakah Kapolres sudah ada input dari Kasat Intel, Kapolsek, dan Kasat Binmasnya, jika belum diinput maka copot pejabat tersebut.
“Bila sudah ada input, maka Kapolresnya dicopot. Jika terjadi konflik besar maka saya juga turunkan tim yang sama untuk cek 2 hal tersebut,” ungkapnya.
Usai memberikan arahan kepada personel Mapolda Sulsel, Kapolri beserta rombongan melaksanakan sholat dhuhur berjamaah kemudian bertolak ke Rujab Gubernur untuk menghadiri Torch Relay Asian Para Games 2018.