Rabu, Februari 19, 2025

Temui Warga Binaannya, Bhabinkamtibmas Polsek Balocci Ikut Bantu Pekerjaan Warga

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Menjalin keakraban kepada warga di wilayah binaannya, Bripka Amiruddin selaku Bhabinkamtibmas Polsek Balocci menyambangi warganya di Kampung Boddong, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Rabu (18/3/2020).

Ini adalah tugas utama bagi personil Polsek Balocci dalam setiap harinya, setiap menjalankan tugas sebagai pelayan dan pelindung masyarakat dengan bercengkrama dan turut membantu rutinitas sehari hari warganya.

“Kami selalu berkomunikasi kepada warga binaan kami, sehari tidak ketemu kepada warga seperti ada sesuatu yang hilang di hati kami, ini merupakan kepedulian kami sebagai pelayan masyarakat yang selalu hadir dan tampil di tengah tengah warga kami,” ucap Bripka Amiruddin.

Walaupun dalam kondisi aman, personil kami selalu menyambangi warga binaannya, dengan menyempatkan diri bersilaturrahmi kepada warga. Kehadiran personil Polsek Balocci ditengah tengah masyarakat akan menimbulkan perasaan aman dan terjaga bagi masyarakat. Jelas Kapolsek Balocci Iptu Syaharuddin Hamid.

Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Balocci yang membantu warganya bekerja merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.

Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,619
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih