Rabu, Februari 19, 2025

Tersangkut Kasus Dugaan Suap, Dua Oknum PPK Ditangkap Polres Gowa

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dua oknum PPK di Kecamatan Pallangga yang diduga mengubah perolehan  suara dan kini diamankan di Polres Gowa mengungkapkan permohonan maaf atas perbuatannya. Keduanya mengaku menyesali perbuatannya atas terhambatnya proses rekapitulasi suara di tingkat Kecamatan Pallangga hingga tingkat Kabupaten.

“Saya memohon maaf kepada seluruh instansi terkait, terkhusus KPU, Bawaslu, serta kepada masyarakat Kabupaten Gowa dan caleg-caleg karena atas ulah kami proses rekapitulasi terhambat,” ucap IMR saat mengikuti press conference yang digelar Polres Gowa, Selasa (14/05/19) malam.

Kedua oknum PPK berinisial IMR (34) dan IW (37) ini diamankan Polres Gowa lantaran diduga telah melakukan sebuah pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya perubahan perolehan suara pada caleg tertentu.

Sementara itu, Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga menjelaskan, pihaknya akan konsen melakukan penelitian terhadap penerimaan suap, uang dan, janji sesuai dengan UU Tipikor yang kini dikenakan dalam perkara tersebut. “Tindakan tegas ini kita lakukan sebagai bentuk efek deterence bagi para pelaku yang mencoreng wajah demokrasi di Kabupaten Gowa,” ucap Shinto.

Nekatnya dua oknum petugas PPK diatas mengubah perolehan suara karena diimingi iming uang oleh oknum caleg, mudahnya kedua oknum ini menerima suap dipicu beberapa faktor, Dilansir dari Boombastis.com, berikut enam alasan kuat pemicu terjadinya kasus suap di berbagai institusi, baik milik pemerintah, maupun non pemerintah.

  1. Sudah Tradisi

Suap dan korupsi bukanlah nilai-nilai yang diajarkan oleh nenek moyang kita. Tapi suap seakan sudah mendarah daging dan jadi tradisi terutama bagi kelompok orang-orang berduit. Jika menengok dari sejarah, budaya suap dan korupsi sudah sering ditemui sejak zaman kolonialisme dulu.

Para penjajah menyuap pejabat-pejabat pribumi untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Kebiasaan buruk itu ternyata ditiru. Parahnya, malah keterusan hingga saat ini.

  1. Haus Kejayaan

Manusia bisa saja silau dengan kejayaan mulai dari kekayaan, keuasaan bahkan juga jabatan. Demi mendapatkannya orang-orang rela melakuan apa saja bahkan menempuh jalan “belakang” jika perlu. Yaitu dengan memberikan sesuatu bisa berupa uang atau benda-benda lain agar niatnya dapat dilaksanakan. Hal paling sepele dan sering kita temui adalah praktik suap yang dilakukan olah para pelanggar lalu lintas pada polisi yang menangkapnya agar kasusnya tak sampai jatuh ke meja pengadilan.

  1. Lingkungan yang Mendukung

Bukan sebuah rahasia lagi jika praktik suap mulai dari institusi kecil sampai ke kalangan pejabat-pejabat tinggi negara adalah sebuah jaringan yang terorganisir. Lingkungan yang paling rentan terhdap kasus suap adalah pengadilan, tentu saja yang menjadi target suap adalah para hakim.

Terkadang jika terdakwa tidak ada inisiatif untuk memberikan suap, justru oknum-oknum hakim yang tidak “bersih” malah menawari si terdakwa. Bahkan tak jarang ada terdakwa yang justru takut hukumannya akan tambah berat jika tidak menerima tawaran tersebut

  1. hukum yang Bisa Dibeli

Lalu bagaimana dengan oknum-oknum yang ditangkap dan terbukti melakukan suap? Sudah pasti mereka akan diadili. Tapi sekali lagi, hukum di Indonesia adalah hukum yang bisa dibeli dengan uang. Bukan berarti hukumnya yang salah, tapi oknum-oknum penegaknya yang membuat hukum jadi tak mempan bagi orang-orang yang berduit.

Dengan menyuap para hakim atau bahkan para penjaga penjara dengan iming-iming sejumalah uang, maka para terdakwa bisa menikmati hidup mewah bahkan di penjara sekalipun. Lebih-lebih masa hukuman dapat dipersingkat dan segera menghirup udara bebas.

  1. Lemah Iman

Iman Yang Lemah otamatis akan membuat seseorang akan jauh dari Tuhan YME. Hal itu merupakan faktor utama yang menyebabkan seseorang dengan mudah melakukan dan menerima suap. Mengesampingkan fakta bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan dosa.

Tidak ada rasa takut sama sekali akan perbuatan itu. Karena jika iya, mereka tidak akan pernah melakukan suap apalagi sampai melakukan korupsi karena perbuatan itu dapat menyeretnya ke neraka.

Related Posts

1 of 1,637
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih