Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai seorang bhabinkamtibmas, maka kepedulian terhadap warga binaan harus tetap di tunjukkan baik itu dalam keadaan suka maupun duka. Hal ini di tunjukkan oleh bhabinkamtibmas Polsek Tompobulu Polres Gowa Bripka Sainar yang melayat ke rumah salah satu warganya yang meninggal dunia di dusun Lanriantangnga Desa Rappolemba Kecamatan Tompobulu Kab. Gowa, Sabtu (05/10/19) siang.
Selain melayat tak lupa pula Bripka Sainar mendoakan almarhum, “semoga amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang di tinggal di berikan ketabahan dan kesabaran” ucapnya.
Himbauan pun tak luput di berikan kepada masyarakat yang datang melayat agar keamanan dan kondusifitas wilayah tetap terjaga.
Kapolsek Tompobulu Iptu Hasbullah saat di konfirmasi mengapresiasi bhabinnya yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap warga binaannya yang berbagi waktu, baik itu dalam keadaan suka maupun duka.
Kepedulian Bhabinkamtibmas Polsek Tompobulu yang hadir melayat dirumah duka merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).