Rabu, Februari 19, 2025

Tunjukkan Kepeduliannya, Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Melayat Hingga Usung Jenazah ke Pemakaman

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai bentuk kepedulian atas duka warganya, Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Bripka Muh. Amir bersama Babinsa Pelda Gasding melakukan sambang sosial dan melayat kerumah duka di Kampung Japing-japing, Kel. Bonto Langkasa, Kec. Minasatene, Kab. Pangkep, Rabu (28/08/19) Siang.

Dirumah duka Bhabinkamtibmas ini mewakil jajaran Polsek Minasatene menyampaikan turut berduka cita atas sepeninggalnya Tokoh Masyarakat Ibu Hj. Hawang yang merupakan Istri dari Bpk. H. Arif yang meninggal karena sakit.

Selain datang melayat Bhabinkamtibmas dan Babinsa ini juga ikut mengantar dan pengawal hingga ke tempat pemakaman di pekuburan keluarga Kp. Japing japing yang tidak jauh dari lokasi rumah duka.

Menurut Bripka M. Amir bahwa apa yang dia lakukan merupakan salah satu wujud kepedulian sekaligus wujud Rasa Duka yang dialaminya atas meninggalnya salah satu tokoh masyarakat yang selama ini sangat membantu dalam menjaga Kamtibmas di wilayah Kp. Japing-japing.

Kepedulian Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene yang hadir melayat dirumah duka sekaligus mengusung jenazah ke liang lahat merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,631
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih