Monday, February 17, 2025

Turut Belasungkawa, Kapolsek Sa’dan Balusu Melayat Kerumah Warga yang Berduka

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Turut belasungkawa, Kapolsek Sa’dan Balusu Iptu Lewi bersama Kanit Binmas Aipda Yusef palulun melayat ke rumah duka Alm. Lina di Dusun Batangpalli Lembang Sa’dan Tiroallo, Kec. Sa’dan, Kab. Toraja Utara, Rabu (17/07/19).

Dalam giat tersebut Kapolsek menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga almarhum supaya tetap tabah dan tidak larut dalam kesedihan, “Serahkan pada Tuhan karna Tuhanlah yang mengatur seluruh hidup manusia,” ucapnya.

Selain itu Kapolsek juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketentraman serta senantiasa menjalin hubungan antar sesama dengan baik dan saling mengingatkan agar tidak melaksanakan giat judi dalam bentuk apa pun karna judi dapat merusak kehormonisan Rumah Tangga dan dapat membawa kesengsaraan.

Kepedulian seorang anggota Kapolsek kepada masyarakatnya bukan hanya terikat dengan kewajibannya sebagai pemelihara Kamtibmas namun juga sebagai sesama hamba Allah sudah merupakan satu kewajiban sebagai seorang muslim untuk melayat sebagai wujud empati.

Untuk membangun dampak positif pada tubuh Polri dibutuhkan kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dikehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi.

Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,443
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih