Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Turut berdukacita, Kapolsek Rilau Ale Polres Bulukumba Iptu H. Amri bersama Personel menghadiri pemakaman korban pembunuhan Almarhumah Aliani di pekuburan keluarga Dusun Katangka Desa Karama Kecamatan Rilau Ale, Selasa (20/04/2021) sekira pukul 21.00 Wita.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Rilau Ale Polres Bulukumba Iptu H. Amri, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban.
“Kedatangan kami untuk menetralisir suasana supaya tidak terjadi aksi balasan dari keluarga korban, selain itu juga agar proses hukum dapat berjalan dengan lancar,” ucap Iptu H. Amri.
“Semua pihak harus mampu menahan diri dan emosi agar tidak mudah terprovokasi, dan menyerahkan semua proses kasus pembunuhan tersebut kepada pihak Kepolisian, terduga pelaku yang berinisial SY sedang dalam pengejaran kami untuk di proses hukum,” pintanya.
Iptu H. Amri juga mengharapkan kepada keluarga korban untuk bersabar, ikhlas dan tetap tegar, serta percayakan kepada Kepolisan dalam proses penegakkan hukum.
Pelaksanaan penguburan Almarhumah baru dilaksanakan setelah menunggu kedatangan saudara- saudaranya yang datang dari Kalimantan, Suami Almarhumah tidak sempat menghadiri pemakaman terkendala pemeriksaan Swab di Bandara Juwita Kabupaten Tarakan Provinsi Kaltim dan belum bisa melakukan penerbangan.
Sikap Kapolsek Rilau Ale qterhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap bawahannya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).