Monday, February 17, 2025

Turut Berempati, Kapolsek Bontomarannu Melayat Kerumah Anggotanya yang Berduka

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Turut berempati dengan kesedihan warganya, Kapolsek Bontomarannu Iptu H. Yuniarso dan Ketua Ranting Bhayangkari Bontomarannu Ny. Anna Yuniarso melayat kerumah anggotanya yang sedang berduka, Senin (03/02/2020) pagi.

Bripka Agus H, SHi pesonel Bhabinkamtibmas Polsek Bontomarannu Polres Gowa, pada hari Minggu (02/02) pukul 23.34 Wita meninggal dunia karena sakit.

Turut Hadir di kegiatan melayat di rumah duka antara lain, Wakapolsek Bontomarannu Iptu H.M. Arif SE, para Kanit dan Kasi beserta seluruh personil unit kerja Polsek Bontomarannu dan Bhayangkari.

Di kesempatan itu, Kapolsek Bontomarannu atas nama pribadi dan personil Polsek Bontomarannu menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Bripka Agus H, SHi kepada pihak keluarga, dan mengungkapkan bagi keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan ikhlas.

“Kami keluarga besar Polsek Bontomarannu Polres Gowa mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum,” ucap IPTU H. Yuniarso.

Terlihat, Kapolsek Bontomarannu berada di samping jenazah seraya mengirimkan doa untuk Almarhum, sekaligus memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga, khususnya kepada sang istri.

“Yang sabar, semoga keluarga dapat diberi keikhlasan, kekuatan, dan ketabahan dan arwah almarhum tenang dan damai di alam sana, amin,” ungkapnya.

Kapolres Gowa AKBP Boy FS. Samola merespon positif dan sangat mengapresiasi, keaktifan jajaran dengan rasa kepedulian yang ditunjukkan kepada sesama Personil Polri yang sedang berduka.

Sikap empati Kapolsek Bontomarannu terhadap anggotanya yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”

Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,454
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih