Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Ungkap belasungkawa, Bhabinkamtibmas Polsek Herlang Polres Bulukumba Bripka Jumliadi Melayat ke rumah duka warga, bertempat di Desa Tugondeng, Kecamatan Herlang, Kabuupaten Bulukumba yaitu di rumah duka Almarhuma H. Mappigau Samma.
“Kami mewakili Kepolisian sektor Kindang, Turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum semoga beliau Husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucap Bripka Jumliadi.
Bripka Jumliadi juga menyampaikan Himbauan kepada warga yang datang melayat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai Masker. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan memutus mata rantai virus covid 19 yang sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi semua orang.
“Himbauan ini bertujuan agar masyarakat terbiasa menggunakan masker setiap beraktifitas diluar rumah untuk mencegah terjadinya penularan covid-19,” ungkapnya.
Selain memberikan ungkapan bela sungkawa dan saling mengingatkan untuk pematuhan protocol kesehatan Bhabinkamtibmas Bripka Jumliadi juga melaksanakan pengamanan jalan trans Desa Tugondeng dan ikut serta dalam proses penguburan jenazah warganya.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Herlang terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap bawahannya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).