Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga, SIK., MSi kini telah memasuki usianya yang ke-41 tahun, tepat pada Rabu (03/04) kemarin. Berkaitan hal itu, berbagai cara pun dilakukan orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini untuk mengungkapkan rasa syukurnya atas pertambahan usianya itu.
Seperti pada Kamis (04/04) siang ini, Kapolres Gowa kembali merayakan pertambahan usianya itu, dengan berbagi kebahagiaan bersama orang lain, yang kali ini menyasar warga prasejahtera, yang menjadi korban terkena dampak bencana alam lalu, yang ada di Kecamatan Bungaya.
Berbagi kebahagiaan itu dilakukan polisi berdarah Batak ini dengan cara memberikan santunan serta bantuan berupa sembako kepada sejumlah masyarakat, yang penyerahannya dipusatkan di Kantor Polsek Bungaya.
Menariknya lagi, kedatangan Kapolres kali ini turut didampingi keluarga besarnya, baik istri, anak, orang tuanya, serta adik dan keponakannya yang juga disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat setempat.
“Apa yang kami berikan mungkin tidak seberapa, namun semoga dapat bermanfaat bagi warga masyarakat yang menerimanya,” tutur Shinto Silitonga.
Diakui Kapolres, kunjungannya menemui warga Kecamatan Bungaya untuk berbagi kebahagiaan ini dimaknai sebagai wujud ungkapan syukur sekaligus kepeduliannya terhadap warga masyarakat yang membutuhkan.
“Kunjungan ini kami lakukan sebagai rangkaian perayaan ulang tahun ke-41, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas berkat yang diberikan Tuhan hingga saat ini. Semoga Tuhan senantiasa melindungi dan menjaga kita dalam setiap langkah,” terang Shinto Silitonga.
Suasana penuh haru pun nampak terlihat jelas diraut wajah masyarakat yang menerima bantuan tersebut.
Kepedulian yang diperlihatkan Kapolres Gowa kepada warga yang tertimpa musibah merupakan wujud empati keluarga besar Polri kepada warga. Dalam Islam membantu orang miskin mempunyai keutamaan yang besar sebab hal itu membuktikan keimanan seorang muslim, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allah akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang maknanya), “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.”
Karena balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan. Hadits-hadits tentang masalah ini banyak sekali, misalnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan lainnya dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu).
Seorang Muslim hendaknya berupaya untuk membantu Muslim lainnya. Membantu bisa dengan ilmu, harta, bimbingan, nasehat, saran yang baik, dengan tenaga dan lainnya.
Seorang Muslim hendaknya berupaya menghilangkan kesulitan atau penderitaan Muslim lainnya. Bila seorang Muslim membantu Muslim lainnya dengan ikhlas, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan balasan terbaik yaitu dilepaskan dari kesulitan terbesar dan terberat yaitu kesulitan pada hari Kiamat.
Oleh karena itu, seorang Muslim mestinya tidak bosan membantu sesama Muslim. Semoga Allah Azza wa Jalla akan menghilangkan kesulitan kita pada hari Kiamat.