Monday, February 17, 2025

Wujud Belasungkawa, Aipda Karlin Melayat Hingga Antar Jenazah Warganya ke Pemakaman

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai wujud belasungkawa terhadap salah satu warganya yang meninggal dunia, Kanit Sabhara Polsek Dua Pitue Aipda Karlin Mide melayat kerumah duka di Kecamatan Dua Pitue, Senin (04/11/19). Warga yang meninggal yakni Adam yang tutup usia pada umur 40 karena kecelakaan.

Aipda Karlin bahkan menyempatkan diri ikut mengantar jenazah untuk dimakamkan di TPU. Kanit Sabhara menuturkan bahwa melayat dirumah warga yang meninggal merupakan salah satu wujud kedekatan polri dengan masyarakat, disamping itu bagi kita yang muslim juga sebagai ladang ibadah.

Pada kesempatan tersebut pula Kanit Sabhara memberi dukungan moril kepada keluarga serta turut mendoakan warganya, “Semoga jenazah diampuni segala dosanya, diberi surga atas semua pahalanya dan semoga Allah ta’ala memberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” amin, doa Karlin.

Kepedulian Kanit Sabhara Polsek Dua Pitue yang hadir melayat dirumah duka merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,374
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih