Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai bentuk kepedulian serta ungkapan rasa belasungkawa, Bhabinkamtibmas Polsek Wara Aiptu Sukirman menyempatkan diri untuk datang melayat kerumah salah satu warga binaannya di jln RW02/RT01 kel.Salotellue Kota Palopo, Kamis (25/03/2021).
Giat yang dilakukan oleh Aiptu Sukirman merupakan salah satu bentuk empati Bhabinkamtimas Kel. Salotellue kepada warga binaannya yang meninggal dunia dan memberikan motivasi kepada keluarga yang ditinggalkan agar bisa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan.
Giat tersebut juga sekaligus menjalin silaturrahmi dengan warga lainnya guna tercipta situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah binaannya.
“Almarhum ini meninggal karena Sakit dan akan di kebumikan di pemakaman keluarga di Kel. Salitellue kota Palopo, Mari kita do’akan semoga almarhum diampuni dosa-dosanya serta diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” kata Aiptu Sukirman.
“Kami juga menghimbau warga yang datang melayat untuk tetap jaga jarak, gunakan masker guna memutus penyebaran Virus Corona (Covid-19) karena kita tidak tau siapa yang terjangkit dengan gejala dan tanpa gejala jadi sedini mungkin kita lakukan upaya antisipasi penyebaran virus tersebut,” tegas Aiptu Sukirman.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Wara terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap bawahannya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).