Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai wujud belasungkawa, Bhabinkamtibmas Polsek Wara Selatan Bripka Gunawan melayat kerumah warga binaannya yang sedang berduka di Perumahan NSD Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Jumat (10/6/2022).
Bripka Gunawan mengatakan, jika ia turut andil dalam memandikan dan mengkafani jenazah Almarhum Akdan Bin Sabera. “Sudah menjadi kewajiban kita sebagai saudara sesama muslim untuk saling membantu dan mendoakan, agar almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ujar Bripka Gunawan.
“Atas nama pribadi dan institusi Polri, kami Bhabinkamtibmas Kelurahan Ponjalae mengucapkan turut berbelasungkawa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” sambungnya.
Selain itu, Bripka Gunawan mengimbau kepada keluarga dan masyarakat yang akan mengantar jenazah ke pemakaman untuk memperhatikan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar).
“Tetap berhati-hati saat mengantar jenazah ke pemakaman, kiranya tetap memperhatikan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” Tutup Bhabinkamtibmas Kelurahan Ponjalae.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Wara Selatan terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).