Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Mengetahui ada warga desa binaanya meninggal dunia Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa Polres Enrekang Bripka Aidil bersama Babinsa Sertu Anwar langsung mendatangi rumah duka almarhumah Sumiati (52) di Desa Puncak Harapan, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sabtu (15/02/2020).
Datangnya Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa Polres Enrekang Bripka Aidil bersama Babinsa Sertu Anwar, sebagai bentuk Empati untuk memberikan wujud duka cinta dan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan dan kepedulian seorang anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai pembina masyarakat. Bukan hanya terikat dengan kewajibannya sebagai pemelihara kamtibmas namun juga sebagai sesama hamba Allah SWT. sudah merupakan suatu kewajiban untuk hadir melayat dan mengsholatkan sesama umat muslim yang meninggal.
Keluarga almarhumah, Bapak Herman yang hadir di rumah duka, menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Bhabinkamtibmas dan Babinsa, baik dalam suka maupun duka, dan warga merasa sangat dekat dengan petugas pembina masyarakatnya.
Kapolsek Maiwa Polres Enrekang AKP Tu’ba Patanggu, SH menjelaskan bahwa kegiatan sambang duka ini wujud kepedulian anggota Bhabinkamtibmas terhadap warga yang sedang berduka berharap sedikit membantu keluarga yang ditinggalkan dan juga merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan Polri dalam membina keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sebagai sesama sudah sepantasnya kita menunjukkan empati dan saling peduli, selaku Kapolsek saya mengucapkan turut berduka atas kepergian almarhumah semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” ujar AKP Tu’ba Patanggu, SH.
Ungkapan duka cita Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa yang hadir melayat dirumah warganya yang berduka merupakan wujud empati terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).