Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Upaya untuk mewujudkan Pemilu tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk utamanya di Kabupaten Luwu Utara. Polisi dan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Malangke Raya (Himalaya) mendeklarasikan Desa Anti Hoax.
Kegiatan itu berlangsung di Kantor Desa Baku-baku Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara, Rabu (20/3/19).
Sebelumnya, masyarakat Desa Batu Alang, Kecamatan Sabbang dipimpin Kepala Desa, terlebih dahulu mendeklarasikan desa anti hoax dengan menggelar sosialisasi dan aksi penempelan stiker dimasing-masing Rumah Warga.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Boy Fs Samola saat memaparkan materi pemahaman terkait Hoax mengajak seluruh masyarakat untuk terus berperan aktif membantu aparat kepolisian dan TNI menjaga Ketertiban dan Keamanan Masyarakat dari Penyebaran Berita Bohong dan Ujaran Kebencian Menjelang Pesta Demokrasi yang akan dihelat secara serentak pada 17 April 2019 mendatang.
“Hoax dapat memecah belah kita. Untuk itu marilah kita bersama sama menciptakan Pemilu yang Aman Damai dan Sejuk. Jangan biarkan Perbedaan merusak persaudaraan dan kerukunan, karna Kita Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.
Adapun butir-butir deklarasi komitmen Desa Anti Hoax dipimpin Kepala Desa Baku-Baku adalah Menyatakan Sikap Menolak dan Bersatu Melawan Penyebaran Kabar Bohong atau Hoax yang bisa menimbulkan Rasa Benci atau Permusuhan Antar Sesama. Mengajak Seluruh Elemen Masyarakat untuk Cerdas Bermedia Sosial.
“Tidak hanya itu kegiatan Deklarasi Anti Hoax ini juga dirangkaikan dengan Deklarasi Anti Narkoba,” pungkasnya.
Maraknya berita hoax membuat kita harus berhati-hati. Disalin dari muslimafiyah.com Islam mengajarkan kita agar jangan setiap ada berita atau isu langsung diekspos ke masyarakat secara luas. Hendaklah kita jangan mudah termakan berita yang kurang jelas atau isu murahan kemudian ikut-kutan menyabarkannya padahal ilmu kita terbatas mengenai hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa: 83)
Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy rahimahullah menfsirkan ayat ini,
“ini adalah pengajaran dari Allah kepada Hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan. Selayaknya jika datang kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatan umum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan mengembalikan perkara tersebut kepada Rasulullah [pemerintah] dan yang berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuan, peneliti, penasehat dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya. Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya. (Taisir Karimir Rahmah hal 170, Daru Ibnu Hazm)
Sebaiknya kita menyaring dulu berita yang sampai kepada kita dan tidak semua berita yang kita dapat kemudian kita sampaikan semuanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar.” (HR. Muslim)
Ancaman Hukuman terhadap mereka yang suka asal-asalan menyebarkan berita
Hukuman diakhirat yaitu mulut dan pipinya akan dirobek-robek. Sebagaimana dalam hadits berikut.
Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan mimpi beliau,
Tadi malam saya melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang lenganku, kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya.
Di akhir hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dijelaskan Malaikat, apa maksud kejadian yang beliau lihat
Orang pertama yang kamu lihat, itu adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai kiamat, kemudian Allah sikapi sesuai yang Dia kehendaki. (HR. Ahmad)
Penulis : Sumarwan