Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Wujudkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap warga binaan diwilayahnya, Aipda H Jainuddin, sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tanabangka Polsek Bajeng Polres Gowa, melakukan takziah kerumah Duka warga Binaannya, di Dusun Renggang Desa Tanabangka, Kec. Bajeng Barat, Kab. Gowa, Sabtu (17/8/2019).
Selain Takziah kerumah Duka warga binaannya, Aipda H Jainuddin juga terlihat membantu mengusung keranda jenazah bersama-sama masyarakat untuk di bawah ke pemakaman umum yang berada di Desa Tanabangka Kec. Bajeng Barat Kab. Gowa.
Kedekatan Aipda H Jainuddin bersama warga binaan merupakan wujud ikut berbela sungkawa, Dengan melalui takziah dan membaur dengan warga maupun keluarga yang ditinggalkan.
Kapolsek Bajeng Iptu Hasan Fadhlyh, SH, saat dikonfirmasi mengatakan, “Kehadiran Bhabinkamtibmas ini, sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat, dan mempererat tali silaturami dengan warga Binaannya,” Kata Kapolsek.
Kepedulian Bhabinkamtibmas yang hadir di pemakaman warganya merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).