Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Unit Resmob Sat Reskrim Polres Bulukumba berhasil mengamankan tiga pelaku pengeroyokan personel Korem 132 Tadulako Kodam 13 Merdeka, Kamis (11/03/2021).
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan Unit Resmob Polres Bulukumba yang dipimpin langsung oleh KBO Reskrim Polres Bulukumba Ipda Muh. Dasri bersama Kanit Pidum Polres Bulukumba Ipda Daniel Junwaldi Mp Nainggolan dan Dantim Resmob Polres Bulukumba Aiptu Ardiman A. Yacob melakukan penangkapan terhadap Pelaku berinisial MF (18) di Jl. Atletik Kota Pare-pare Selasa (09/03/2021).
Setelah tertangkap, MF kemudian di interogasi dan mengaku telah melakukan pengeroyokan terhadap Serda Alfha Rabhi bersama dua orang rekannya pada Kamis, 4 Maret 2021 lalu.
Berdasarkan pengakuan pelaku MF, Unit Resmob kemudian mengejar dua rekannya yakni AN dan HE di Kabupaten Gowa, Namun para pelaku mengetahui jika rekannya berhasil tertangkap dan kedua pelaku sudah kabur dari tempat persembunyiannya.
Selang beberapa hari kemudian tepatnya hari kamis 11 Maret 20201 sekira pukul 05.00 Wita, berdasarkan informasi pihak keluarga dari salah satu terduga pelaku bahwasanya kedua pelaku berada di BTN Nayla Regence Kelurahan Balang-balang, Kec. Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Sehingga kemudian Unit Resmob Polres Bulukumba langsung menuju ke sasaran untuk menjemput kedua terduga pelaku , dan setibanya disana pihak keluarga dari pelaku menyerahkan kedua terduga pelaku dan langsung diamankan beserta barang bukti 1 (satu) bilah parang yang digunakan pada saat melakukan penganiayaan.
Mewakili Kapolres Bulukumba Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Bayu Wicaksono Febrianto S.Ik., mengatakan Kejadian Penganiayaan terhadap Serda Alfha Rabhi menjadi korban pengeroyokan sekelompok pria misterius di Jalan Muh Hatta, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Kamis malam, 4 Maret 2021 sekitar pukul 22.45 Wita.
Dimana ketika korban sedang mengendarai sepeda motor dan melintas didepan Warkop zaki tiba-tiba terduga pelaku AN dari samping kiri memarangi korban dengan menggunakan sebilah parang pada lengan tangan kanan atas yang mengakibatkan luka robek.
Terduga pelaku MF melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban menggunakan kepalan tangan kanannya sebanyak 4 kali dan HE melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban secara berulang-ulang menggunakan kepalan tangan yang mengenai pada bagian muka korban.
“Ketiga terduga pelaku sudah kami amankan dan selanjutnya akan lakukan pemeriksaan secara intensif untuk mengetahui motif pelaku melakukan penganiayaan,” ungkap AKP Bayu Wicaksono Febrianto S.Ik.
Kasus diatas kian menambah kasus penganiayaan di Bulukumba yang akhir-akhir ini sering terjadi dimana-mana, bahkan beritanya sering muncul di stasiun-stasiun TV, penganiayaan dilakukan karena berbagai masalah, kadang-kadang penganiaayan terjadi hanya karena masalah sepeleh saja misalnya akibat tersinggung, salah paham, dendam, dan masih banyak lagi.
Banyak faktor yang menyebabkan orang tega melakukan penganiayaan, diantaranya :
1.Hasad dengki berlaku disebabkan perasaan tidak senang hati satu pihak disebabkan kelebihan yang ada pada pihak lain yang tidak ada padanya.
2.Tamak berlaku disebabkan sikap tidak mau kelebihan yang ada pada dirinya dimiliki juga orang lain. Ini juga disebabkan sikap tidak mahu sesuatu peluang didahului oleh orang lain.
3.Tidak berupaya melawan nafsu. berlaku disebabkan emosi atau nafsu yang memuncak sehingga dirinya dikuasai oleh nafsu.
4.Dendam atau cemburu berlebihan. berlaku disebabkan seseorang itu merasakan bahwa dia tidak atau kurang diberi perhatian atau merasakan orang lain mendapat layanan yang lebih daripadanya.
Dalam Islam kita dilarang menganiaya atau menzalimi orang sebab kezaliman akan menjadi kegelapan di akhirat kelak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Takutlah kalian berbuat zalim, karena kezaliman itu menjadi kegelapan demi kegelapan di hari kiamat” (HR. Muslim).
Kezaliman juga adalah kebangkrutan di akhirat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pertanya kepada para sahabat, “Tahukan kalian siapa itu orang yang bangkrut?”, Mereka menjawab:
“Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak lagi memiliki uang dan barang”.
Beliau lalu menerangkan:
“Sesungguhnya orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat. Disamping itu, ia juga membawa dosa mencaci maki, menuduh, mengambil harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Maka tiap-tiap orang yang dizaliminya dibayar dengan amal baiknya. Kalau habis amal baiknya, sedangkan tanggungannya belum terbayar, maka diambil sebagian dari dosa-dos mereka lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam api neraka” (HR. Muslim).