Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dalam rangka mencegah peredaran daging yang tak layak konsumsi Tim Satgas Pangan Polres Gowa menggelar sidak terhadap penjual daging di Pasar Minasa Maupa, Senin (13/05/19) pagi. Sidak yang dipimpin Ipda Suparno ini, turut dilakukan bersama Kepala Pasar Minasa Maupa dengan sasaran daging sapi oplosan dan daging sapi gelonggongan.
Ipda Suparno mengatakan, tujuan utama dari kegiatan sidak tersebut yakni untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam mengonsumsi daging yang dibeli dan dikonsumsi. “Alhamdulillah, dari sidak ini kami tidak menemukan daging glonggongan maupun daging oplosan,” terangnya.
Selain itu, Tim Stagas Pangan juga melakukan pengecekan terhadap ketersediaan serta stabilitas harga daging yang dipasarkan. “Untuk harga dan ketersediaan daging masih cukup, begitupun dengan harganya yang masih dalam batas normal. Kami harap, kestabilan ini dapat terus terjaga hingga menuju lebaran Idul Fitri nanti,” ujar Ipda Suparno.
Adapun operasi pasar ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri, guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di pasaran.
Dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok di pasar, pimpinan tertinggi Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian telah melakukan rapat pembahasan dengan instansi terkait antisipasi melonjaknya harga sembako selama bulan Ramadhan dan jelang hari Raya beberapa tahun yang lalu dan terus berlanjut hingga saat ini.
Saat itu di Pusdalsis Mabes Polri, Kapolri memimpin jalannya rapat pembahasan terkait antisipasi melonjaknya harga sembako jelang bulan Ramadhan 1438 H tahun 2017 yang dihadiri oleh Mendagri, Mentan, Menteri perdagangan (dari polda Jateng), dirut bulog, Ketua KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), PJU mabes polri, Kementan Kemendagri, Gubernur Jateng (polda jateng), Gubernur Sumut (polda Sumut) dan para Kapolda seluruh Indonesia.
Dalam Sambutannya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D menekankan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017 pelaku pasar tidak bermain-main dengan harga sembako.
“Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari permintaan Presiden untuk menjaga stabilitas harga sembako menjelang ramadhan dan lebaran,” tegasnya.
“Jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, maka sudah dapat dikatakan sebagai pelanggaran hukum atau perbuatan pidana, dan kami akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum,” tambah Kapolri.
Dirut Bulog juga menyampaikan bahwa persediaan bahan makanan pokok sudah disiapkan stok yang cukup.
Menteri Pertanian juga menjelaskan bahwa kesediaan sembako dan produksi dari para petani siap mensuplai, stok beras lebih dari cukup maka tidak ada alasan harga naik dan apresiasi terhadap Polri yg telah bekerja keras menindak para kartel untuk mengatasi harga beberapa pangan yang melonjak tinggi seperti cabe serta menindak kartel pupuk.
Pengawasan rantai distribusi dan persaingan para pemain usaha dibidang pangan pokok terutama dari kartel – kartel yang sering memainkan harga dengan cara penimbunan siap dilakukan Ketua KPPU dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan satgas pangan yang ada di Polri.
Menteri Perdagangan menekankan lagi bahwa ketersediaan Sembako siap memenuhi permintaan pasar menjelang puasa dan lebaran, tinggal bagaimana kita menjaga agar harga tetap stabil, yaitu dengan cara memangkas alur di tingkat middle man (distributor) sehingga alur bahan pangan dari produsen ke konsumen tidak terlalu banyak dan berbelit yang mengakibatkan harga semakin tinggi.
Kemendag juga siap melaksanakan operasi pasar untuk mengimbangi harga bahan pangan adapun masalah yang akan dihadapi yaitu adanya para spekulan yang memanfaatkan momentum bulan ramadhan.