Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pengecekan Rumah Tahanan (Rutan) Polres Palopo dan jajarannya secara berkala dilaksanakan oleh Piket Perwira Pengawas (Pawas) Polres Palopo. Kali ini sekitar pukul 00.00 Wita dilakukan Kontrol dalam memastikan petugas jaga tahanan siap siaga ditempat tugasnya dan keamanan Rutan, Kamis (28/7/2022).
Piket Pawas, Iptu Abdianto mengatakan “Kami rutin laksanakan kontrol tahanan secara berkala selama 1×24 jam untuk mengetahui kesiap siagaan petugas jaga tahanan, jangan sampai petugas jaga tahanan tidur saat bertugas sekaligus kami memeriksa keamanan rumah tahanan seperti pemeriksaan Kunci / gembok pintu ruang tahanan dan lain lain.
“Kontrol Rumah Tahanan dilakukan dua sampai tiga kali yakni pada pagi, Siang dan malam hari, dengan sasaran pengecekan jumlah, Kesehatan, kebersihan ruang, barang inventaris, barang titipan tahanan dan kesiapan petugas jaga tahanan,” tambah Abdianto.
“Disamping beberapa sasaran pengawasan tersebut diatas, kami juga mengimbau agar penghuni rumah tahanan dan petugas jaga tahanan tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
“Dalam pengecekannya tahanan dan ruang tahanan dalam keadaan aman. Barang-barang yang di khawatirkan atau dicurigai di ruang tahanan saat diperiksa nihil,” tuturnya.
“Agar Tetap Waspada Jangan sampai ada barang – barang yang bisa membahayakan jiwa para tahanan atau barang – barang yang bisa dipergunakan oleh tahanan sebagai sarana untuk kabur atau melarikan diri dari ruang tahanan,” tutupnya.
Pengecekan yang dilakukan personel Perwira Pengawas (Pawas) Polres Palopo di Rutan merupakan bentuk antisipasi terhadap situasi dimana belakangan ini banyak terjadi peristiwa tahanan kabur.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala memaparkan ada dua faktor yang menyebabkan tahanan nekat melarikan diri dari sel.
Pertama ada unsur lalai didalam penjagaan, tidak adanya kerja sama antar petugas untuk berjaga dan yang kedua adalah fasilitas yang buruk.
Dia menambahkan, faktor pertama adalah yang paling berbahaya. Dengan adanya kelalaian dalam bertugas ketika sedang berjaga malam, mampu mencoreng institusi pertahanan negara dalam mengawasi tahanan.
Adrianus juga meminta pihak kepolisian memperbaiki fasilitas tahanan agar tidak lagi kebobolan.
Kasus tahanan kabur menjadi tantangan bagi kepolisian. Kasus seperti ini menjadi persoalan klasik, terutama di polsek-polsek dengan struktur tahanan tidak berstandar. Sarana yang tak memadai lagi-lagi menjadi faktornya.