Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto, SH pimpin langsung pelaksanaan patroli llue light di Jalan poros Makassar-Pare dalam wilayah hukum Polsek Ma’rang Polres Pangkep, Sabtu (25/01/2020) malam.
Kegiatan patroli blue light tersebut dilaksanakan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan yang sedang melintas di sepanjang jalur jalan poros Makassar-Pare dalam wilayah hukum Polsek Ma’rang.
Saat melakukan patroli di jalan poros, tepatnya di kampung Laikang kelurahan Talaka kecamatan Ma’rang, petugas menemukan 1 (satu) unit mobil mini bus yang sedang mengalami kerusakan yaitu bocor pada ban belakang sebelah kanan.
Melihat mobil mini bus tersebut sedang di lakukan perbaikan oleh sopirnya sehingga Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto, SH bersama anggotanya langsung berhenti dan memberikan bantuan yaitu melakukan pengaturan dan membantu membuka ban yang bocor tersebut dan membantu memasangkan dengan menggunakan ban serep mobil tersebut.
Kapolsek Ma’rang Polres Pangkep Iptu Sofyanto, Sh mengatakan bahwa malam ini malam minggu sehingga arus lalu lintas lebih ramai dari biasanya, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalin, pihaknya menggencarkan patroli di jalan poros.
“Selain itu kita juga dapat memberikan bantuan dengan cepat kepada pengguna jalan yang kendaraanya sedang mengalami kerusakan atau mogok di tengah jalan, seperti malam ini pada saat kami sedang melaksanakan patroli, kami menemukan 1 (satu) unit mobil mini bus yang sedang mengalami bocor ban, sehingga kami langsung melakukan pengaturan di sekitar mobil tersebut agar arus lalu lintas tetap berjalan lancar dan kami membatu menggatikan ban yang bocor tersebut dengan menggunakan ban serepnya, sehingga mobil mini bus tersebut dapat melanjutkan perjalanan” tuturnya.
Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Sik yang ditemui disela-sela aktivitasnya menjelaskan “ini salah satu tujuan sehingga kegiatan patroli blue light ditingkatkan utamanya di malam hari sehingga bisa membantu masyarakat yang sedang kesulitan,” jelasnya.
Sopir mobil mini bus yang temui usai perbaiki mobil mengucapkan “Untung ada pak polisi yang bantu sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan dengan cepat,” ucapnya.
Kesigapan Kapolsek Ma’rang yang turun membantu warga yang terkendala mobil mogok merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.
Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.
Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.
Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.
Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.
Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.
Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.
Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.