Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Memasuki hari ke-15 Ramadhan 1442 H/2021 Masehi, Polres Soppeng kembali melakukan aksi sosial di bulan Ramadhan bertajuk bagi-bagi takjil yang dilangsungkan di depan Mako Polres Soppeng, Jalan Kemakmuran Watansoppeng, Selasa (27/4/2021).
Dalam kegiatan bagi-bagi takjil tersebut melibatkan para personil bagian sumberdaya manusia Polres Soppeng, unsur pengawas dan pembantu pimpinan (Bag Ren), Bhayangkari Cabang Polres Soppeng serta Stisipol.
Kabag Sumda Polres Soppeng Kompol Umar Siatta, S.Sos mengungkapkan bahwa kegiatan bagi-bagi takjil ini rutin dilakukan oleh personi Polres Soppeng untuk berbagi sesama di bulan Ramadhan.
“Para personil menyasar pengendara motor dan atau mobil yang lewat di depan Mako polres Soppeng dengan membagikan takjil sebagai bekal buka puasa,” ujar Kabag Sumda.
“Pembagian takjil tersebut sebagai makanan buka puasa sebelum mereka sampai dikediamannya sebab tidak menutup kemungkinan mereka masih sibuk dengan aktivitas sehingga ketika sampai di rumah dan ataupun sebelum sampai ada makanan siap saji,” terang Kabag Sumda Polres Soppeng.
“Semoga apa yang di lakukan para personil Polres Soppeng dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT begitupun Ramadhan 1442 H/2021 M dapat kita lalui dengan kondisi sehat, aman dan penuh berkah,” pungkas Kabag Sumda Polres Soppeng.
Aksi bagi takjil yang dilakukan oleh Polres Soppeng merupakan kebaikan besar, karena bulan Ramadhan ini benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah.
Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.
Disalin dari rumaysho.com inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
Ath Thobari rahimahullah menerangkan, “Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa.”
Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda.
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396), Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku. (HR. Muslim no. 2055).
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga. Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi)