Rabu, Februari 19, 2025

Masyaallah, Begini Cara Personel Polres Gowa Makmurkan Masjid

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai wujud peduli, jajaran Polres Gowa kembali memberikan bantuan guna mempercepat renovasi pembangunan Mesjid Karyawan, yang letaknya berada di samping bangunan kantor Polres Gowa.

Pemberian bantuan berupa batu merah sebanyak 10.000 biji itu diserahkan secara simbolis oleh Wakapolres Gowa Kompol Muh. Fajri Mustafa, pada Senin (29/07) siang ini yang diterima langsung oleh Ketua Panitia Pembangunan Bpk. Rahman.

Adapun sebelumnya, jajaran personil Polres Gowa juga telah menggelar program “sumbangan sukarela” yang dilakukan setiap dua kali seminggu, untuk membantu percepatan proses pembangunan mesjid tersebut.

Ungkapan terima kasih dan apresiasi pun disampaikan oleh Ketua Panitia Pembangunan atas kepedulian Polres Gowa.

Saat dikonfirmasi, Wakapolres Gowa mengharapkan melalui bantuan yang disalurkan, semoga dapat mempercepat proses pembangunan mesjid. “Selain sebagai wujud peduli, hal ini juga kita lakukan sebagai upaya memakmurkan mesjid. Mengingat mesjid ini juga menjadi sarana bagi personil Polres Gowa untuk beribadah, khususnya dalam pelaksanaan shalat jumat,” tambah Kompol Muh. Fajri.

Membangun masjid punya keutamaan yang besar. Bahkan bila kita membangun bagian kecil saja tetap punya keutamaan.

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.

Ibnu Hajar dalam Al-Fath (1: 545) menyatakan,

“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman, sehingga maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas yang dikeluarkan oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”

Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa hiperbolis. Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Ada riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.

Sebagian ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.

Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid.

Related Posts

1 of 1,627
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih