Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Saling memberi dan berbagi merupakan perbuatan yang sangat mulia, terutama berbagi kepada orang yang sangat membutukannya, seperti halnya yang dilakukan oleh jajaran Polsek Cendana besama ketua Ranting Bhayangkari dengan menyerahan bantuan sembako kepada warga yang kurang mampu, Sabtu (27/4/19).
Kapolsek Cendana AKP Pakualam menyampaikan semoga apa yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga kedepannya kegiatan seperti ini terus berkelanjutan sebagai upaya Polri untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan serta untuk mempererat hubungan silaturahmi antara aparat kepolisian dengan Masyarakat,” Tutur AKP Pakualam.
Adapun warga yang menerima bantuan yakni ibu Munira (55) alamat Dusun Pinang, Desa Pinang, Kec. Cendana dan Bapak Hamsyah (43) alamat Dusun Kunyit, Desa Pinang, Kec. Cendana.
Dalam kesempatan tersebut Bapak Hamsyah yang menerima bantuan sekaligus mewakili pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolsek Cendana beserta Personilnya yang telah berkenan memberikan bantuan berupa sembako kepada warga Desa Cendana.
“Semoga Allah SWT membalas kebaikan Kapolsek dan jajarannya atas pemberian bantuan ini” ujarnya.
Apa yang dilakukan personel Polsek Cendana bersama Bhayangkari merupakan bukti keiamanan, dengan bersedekah seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sedekah yang paling utama, dan jawaban beliau dikaitkan dengan sifat dan kondisi orang yang bersedekah.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ya Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?’
Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Sedekah yang engkau berikan ketika engkau masih muda, pelit harta, bertumpuk angan-angan untuk hidup mewah, dan takut bangkrut. (HR. Ahmad 7407, Nasai 2554, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Betapa sulitnya orang bersedekah di saat dia sedang mengejar kariernya, harapannya, obsesinya, dan cita-citanya. Mungkin dia butuh perang batin untuk bisa mengeluarkan Rp 20 rb. Karena itulah, nilainya lebih afdhal dari pada yang lainnya.
Hanya saja, ada beberapa keterangan ulama yang menganjurkan sedekah di hari jumat, mengingat keutamaan hari jumat itu.
Kaidah umum terkait tingkatan keutamaan amal, bahwa amal yang dikerjakan di waktu mulia, memiliki nilai keutamaan yang lebih besar, dibandingkan amal yang dikerjakan di waktu kurang mulia.
Berikut kita akan simak beberapa keterangan ulama tentang keutamaan sedekah hari jumat,
Pertama, keterangan as-Syarbini – ulama Syafiiyah – (w. 977 H). Dalam kitabnya al-Iqna fi Halli Alfadz Abi Syuja’, beliau menjelaskan tentang hari jumat. Beliau menyatakan tentang sedekah hari jumat,
Dianjurkan memperbanyak sedekah dan beramal soleh di hari jumat atau malam jumat. Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam atau siang hari jumat.
Berdasarkan hadis: “Sesungguhnya hari yang paling afdhal adalah hari jumat. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian diperlihatan kepadaku.” (al-Iqna’, 1/170)
Kedua, keterangan Ibnul Qoyim – ulama hambali – (w. 751), Dalam kitabnya Zadul Ma’ad, beliau menyebutkan beberapa keistimewaan hari jumat,
Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan.
Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan,
“Apabila Allah memerintahkan kita untk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekan sebelum menghadap Allah lebih afdhal dan lebih besar keutamaannya.” (Zadul Ma’ad, 1/407).
Karena itu, tradisi di masyarakat kita dengan memberikan infaq setiap jumatan, insyaaAllah termasuk tradisi yang baik. Meskipun kita menganjurkan agar semacam ini tidak dibatasi selama hari jumat saja. Termasuk, tidak membatasi hanya diberikan untuk masjid saja. Banyak masjid di sekitar kita danannya melimpah. Sementara di sebelahnya ada orang muslim soleh yang lebih membutuhkan bantuan.