Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolsek Sinjai Tengah Polres Sinjai Iptu Aswar memimpin Operasi Yustisi di pasar Tradisional Manimpahoi, Desa Saotengnga, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai dan mengedukasi para pengunjung pasar untuk patuh protokol kesehatan, Rabu (30/12/2020).
Sebanyak 11 orang pengunjung di Pasar Manimpahoi kami lakukan teguran lisan karena tidak menggunakan masker pada saat beraktifitas di area pasar.
Iptu Aswar mengatakan bahwa kami melakukan teguran lisan terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker demi menghindari adanya wabah Covid-19.
Selain itu Kapolsek Sinjai Tengah Polres Sinjai juga menghimbau kepada para pedagang dan pengunjung pasar untuk tetap mewaspadai berbagai aksi kejahatan seperti penipuan, copet yang kerap mengintai kita semua serta selalu memperhatikan kelayakan barang dagangan (tanggal kadaluarsa) demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila di konsumsi oleh masyarakat nantinya.
Warga juga diimbau untuk tidak mengunjungi tempat rekreasi yang berpotensi terjadi penyebaran Covid-19, “Serta tidak melakukan perayaan malam pergantian tahun baru, tidak menyalakan kembang api dan petasan serta acara-acara lain yang dapat menimbulkan kerumunan,” ucap Kapolsek Iptu Aswar.
Operasi Yustisi yang digelar Polsek Sinjai Tengah untuk mendisipinkan warga memakai masker sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.