Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolsek Bontonompo, Iptu H. Totok Rohyadi telah melakukan banyak perubahan di lingkungan kantor Polsek Bontonompo.
Diantaranya dengan melakukan banyak pembangunan di kantor Polsek Bontonompo guna menjadikan Polsek Bontonompo lebih baik.
Kali ini, Iptu H. Totok Rohyadi melakukan perluasan teras mushollah A.A.R. Bashar Polsek Bontonompo, Kamis (26/8/2021).
Guna mempercepat pembangunan, personil melakukan kerja bakti dengan meratakan timbunan dan memindahkan material pasir kedekat lokasi pembangunan.
Saat di konfirmasi, Iptu H. Totok R menjelaskan bahwa perluasan teras mushollah guna dapat menampung jamaah shalat berjamaah di mushollah polsek bontonompo.
“Banyaknya warga sekitar kantor yang melaksanakan shalat berjamaah di mushollah tidak lagi menampung para jamaah, oleh karena itu kami melakukan perluasan teras mushollah yang di beri atap sehingga dapat di gunakan untuk shalat berjamaah”, jelas Kapolsek.
“Kami mengajak personil untuk berpartisipasi tenaga dan menyumbang seikhlasnya untuk dapat di gunakan sebagai biaya pembangunan dan menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua,” tutup Kapolsek.
Dilansir dari muslim.or.id, segala pekerjaan membersihkan masjid, seperti mengepel, mencabut rerumputan liar dihalaman masjid dan yang sejenisnya, semua itu termasuk amalan yang agung, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar” (HR. Muslim)
Jadi kegiatan membersihkan masjid adalah kegiatan yang besar sebab dia membersihkan tempat yang paling dicintai oleh Allah. Alangkah indahnya bila orang-orang yang memiliki kedudukan di masyarakat, untuk sesekali menyapu rumah Allah.
Selain supaya masyarakat menjadi sadar akan wibawa masjid, sehingga mereka menjadi lebih sadar akan kehormatan masjid, juga untuk membuatnya menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan mengikisifat-sifat angkuh dalam diri.
Bukti lain, yang menunjukkan bahwa amalan ini adalah amalan yang mulia, sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang perempuan berkulit hitam, yang biasa menyapu masjid di masa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkisah tentang seorang wanita yang biasa membersihkan masjid (di masa Nabi). Nabi shallallahu’alaihiwasallam menanyakan tentang kabar wanita itu, para sahabat menjawab, “Ia telah meninggal.”
“Mengapa kalian tidak mengabariku?” Tanya nabi shallallahu’alaihiwasallam kepada sahabatnya. Para sahabat mengira, bahwa pekerjaannya tersebut tidak terlalu terpandang.
“Tunjukkan aku makamnya” Pinta Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Merekapun menunjukkan makam wanita tersebut, kemudian beliau mensholatkannya” (Muttafaqun ‘ alaihi).