Pangkep, – Tim Asesor dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) yang telah lama dinantikan kini telah datang dan tiba di Sulawesi Selatan untuk memberikan penilaian/Asesmen terhadap geopark Maros-Pangkep yang merupakan salah satu kawasan wisata Karst yang telah mendapat status geopark Nasional pada tahun 2017 dan saat ini diajukan oleh Pemerintah Indonesia kepada UNESCO untuk dijadikan sebagai warisan dunia (UNESCO Global Geopark) dengan kekayaan peninggalan jejak sejarah dan bentangan karst terbesar kedua di dunia setelah China setalan. Kamis 16/06/2022.
Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Sulawesi selatan dan Pemerintah Kab.Maros dan Pangkep sangat optimis geopark Maros Pangkep dapat masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO karena banyaknya kelangkaan,keunikan dan keindahan tersendiri yang ditawarkan oleh masing-masing objek wisata karst kelas dunia yang terbentang luas dari Kab.Maros dan Kab.Pangkep.Salah satu objek wisata Geopark yang memiliki kelangkaan dan keunikan yang dikunjungi oleh Tim Asesmen UNESCO adalah Kawasan Hutan wisata KPH Bulusaraung yang merupakan kompleks Geosite Batu rijang yang memiliki struktur dan testur Geosite yang sangat langka yang terletak di dusun Parang Lombasa,Desa Bantimurung,Kec.Tondong Tallasa,Kab.Pangkep.
Tim Asesor UNESCO Global Geopark (UGG) yang datang memberi penilaian ialah Martina Paskova dan Jacob Walloe dengan didampingi oleh Wakil Bupati Pangkep bersama Unsur Forpimda Kab.Pangkep dan rombongan .Tim Asesor UNESCO sangat takjub dan kagum dengan keindahan susunan dan testur bebatuan geosite yang tersebar disepanjang aliran sungai Kompleks Geosite Batu Rijang Bantimala atau dikenal oleh warga setempat dengan sebutan Objek Wisata Baruttung.
Tim Asesor UNESCO juga mengapresiasi antusias dan keterlibatan masyarakat setempat dalam mengembangkan dan melestarikan kawasan geopark,salah satu Tim Asesor UNESCO yakni Martina Paskova mengutarakan keterlibatan masyarakat lokal sangatlah penting dalam pengelolaan geopark karena dapat meningkat pengetahuan masyarakat mengenai kekayaan wisata budaya,geologi,dan kekayaan hayati yang dimiliki dengan begitu mereka tidak sekedar menikmati,namun juga mengetahui sejarahnya sehingga timbul kebanggan dan kesadaran untuk menjaga kelestariannya”kata Marlina dalam bahasa inggris”.Hal itu dibenarkan oleh Jacob Walloe Tim Asesor UNESCO lainnya yang mengatakan bahwa masyarakat adalah bagian dari geopark itu sendiri oleh karena itu keterlibatannya sangat diperlukan dalam pengembangan geopark itu sendiri. Anda semuanya yang dinamakan geopark dan kekayaan didalamnya mulai dari unsur geologi,landskep,flora fauna dan semua yang ada didalamnya menjadi satu kesatuan”pangkasnya”.
Pemerintah Kab.Pangkep termasuk didalamnya Pemerintah Kec.Tondong Tallasa dan Pemerintah Desa Bantimurung sangat berharap agar objek wisata Geosite Batu Rijang Baruttung dan secara umum Geopark Nasional Maros Pangkep dapat masuk menjadi UNESCO Global Geopark sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata terutama dari segi kelestarian alam dan lingkungan,membuka lapangan kerja seluas-luasnya terutama bagi masyarakat setempat,mengembangkan kearifan lokal dan tentunya harapan utamanya menjadikan Pangkep sebagai kabupaten yang mengalami pertumbuhan ekonomi juah lebih baik yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya secara umum utamanya masyarakat disekitar geopark.
Kunjungan Tim Asesor UNESCO Global Geopark yang didampingi oleh Wakil Bupati Pangkep bersama unsur terkait dikawal dan diamankan oleh Wakapolsek Tondong Tallasa Iptu Harisuddin bersama Kanit Intel dan Bhabinkamtibmas Polsek Tondong Tallasa dengan terlebih dahulu mengatur dan mensterilkan titik titik lokasi yang akan didatangi serta mengatur kelancaran arus lalu lintas disekitar kompleks batu rijang bantimala.”tutupnya
Laporan : Aiptu Syaifuddin
Kanit Binmas