Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Satreskrim Polsek Wara Polres Palopo menangkap tiga pelaku pengeroyokan dengan parang serta batu terhadap Muhammad Fadel H, warga Jalan Andi Katti, Kelurahan Salotellue, Kecamatan Wara Timur, Palopo, Minggu 2 Mei 2021.
Kanit Reskrim Polsek Wara Palopo, Ipda A. Akbar memimpin penangkapan ketiga pelaku di Jalan H. Hasan sekira pukul 03.10 Wita.
Ketiga pelaku yang diamankan yakni SMR (22), RAH (19) dan MFB (18), ketiganya warga Jalan H. Hasan, Palopo.
Kanit Reskrim Polsek Wara, Ipda A Akbar mengatakan, pengeroyokan itu bermula saat korban bersama temannya berboncengan tiga menggunakan sepeda motor melintas di Jalan H. Hasan.
“Saat melintas di Jalan H. Hasan, korban diteriaki. Saat korban berhenti, tiba-tiba para pelaku menghampiri dan menganiaya korban menggunakan parang dan batu,” kata A Akbar.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka robek pada bibir, luka robek pada tangan kanan dan kiri, luka robek pada paha kanan dan kiri serta luka memar pada perut.
“Ketiga pelaku telah diamankan di Mapolsek Wara dan dijerat dengan dengan pasal 170 ayat (1) KUHP,” pungkasnya.
Kasus diatas kian menambah kasus penganiayaan di Palopo yang akhir-akhir ini sering terjadi, bahkan beritanya sering muncul di stasiun-stasiun TV, penganiayaan dilakukan karena berbagai masalah, kadang-kadang penganiaayan terjadi hanya karena masalah sepeleh saja misalnya akibat tersinggung, salah paham, dendam, dan masih banyak lagi.
Banyak faktor yang menyebabkan orang tega melakukan penganiayaan, diantaranya :
1.Hasad dengki berlaku disebabkan perasaan tidak senang hati satu pihak disebabkan kelebihan yang ada pada pihak lain yang tidak ada padanya.
2.Tamak berlaku disebabkan sikap tidak mau kelebihan yang ada pada dirinya dimiliki juga orang lain. Ini juga disebabkan sikap tidak mahu sesuatu peluang didahului oleh orang lain.
3.Tidak berupaya melawan nafsu. berlaku disebabkan emosi atau nafsu yang memuncak sehingga dirinya dikuasai oleh nafsu.
4.Dendam atau cemburu berlebihan. berlaku disebabkan seseorang itu merasakan bahwa dia tidak atau kurang diberi perhatian atau merasakan orang lain mendapat layanan yang lebih daripadanya.