Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Satuan Reskrim Polsek Wara Selatan berhasil meringkus terduga pencuri handphone (Hp) di Jalan Yogie S Memed pada Juni bulan lalu. Pelaku berhasil diringkus setelah melalui penelusuran mendalam dengan melakukan pelacakan, Sabtu (30/07/2022).
Penangkapan pelaku dilakukan setelah polisi berhasil mengetahui keberadaan handphone curian di salah satu counter di Jalan Opu To Halide. Pelaku menjual handphone hasil curian tersebut. Kemudian dari pemilik counter diketahui identitas terduga pelaku.
Dari situ, tim yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Wara Selatan, Ipda Amsal Pammase SH melakukan penelusuran. Terduga pelaku ditangkap tanpa adanya perlawanan sama sekali. Pelaku diketahui berinisial ML (40) warga Jalan Opu To Halide.
“Dalam penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan. Sehingga langsung kami gelandang ke kantor,” kata Kapolsek Wara Selatan, Iptu Albert Lamba.
Lanjutnya, saat ini pelaku masih dalam tahap interogasi. Seluruh barang bukti juga sudah diamankan dari tangan penada.
Untuk diketahui, Polsek Wara Selatan berturut – turut berhasil mengungkap kasus pencurian di wilayah kerjanya. Seperti pencurian emas dan juga pencurian alat berpua mesin molen.
“Kami terus berupaya maksimal untuk menyelesaikan setiap persoalan di wilayah kerja kami. Tentu dibantu dengan tim yang solid dalam melaksanakan tugas. Selain itu, kami juga terus mengaktifkan patroli untuk memberi rasa aman kepada masyarakat,” tutup Kapolsek.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Palopo, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.