Pangkep,- Kapolsek Mandalle Polres Pangkep Iptu Markarma Saleh, S.Sos menghadiri ritual adat turun sawah (mappalili) di Kampung Kattena, Desa Manggalung Kec. Mandalle, Kab. Pangkep. Selasa (18/10/2022).
Mappalili dalam bahasa bugis berarti menjauhkan hal-hal yang bakal mengganggu atau merusak tanaman padi
Dahulu kala, Mappalili digelar selama tujuh hari tujuh malam. Akan tetapi, karena pertimbangan biaya dan waktu dipersingkat menjadi dua hari dua malam tanpa mengurangi nilai dan maknanya.
Mappalili atau komando turun sawah, adalah suatu upacara ritual adat masyarakat Mandalle yang masih dipertahankan hingga sekarang.
Mappalili, didahului dengan A’tudang sipulung. A’tudang sipulung membahas terkait tehnis, baik jadwal turun sawah, hambur dan tanam. Termasuk musyawarah memadukan tehnis pertanian dan sistem budaya yang ada di Pinati.
Pagi harinya, mulai dari rumah adat sampai tanah adat serangkaian kegiatan digelar sebagai penanda komando turun sawah.
Kapolsek Mandalle menjelaskan, Mappalili ini adat budaya leluhur jaman dahulu. Setiap menjelang musim gaduh, harus melalui sejumlah proses.
“Mulai dari jadwal turun sawah, hampur dan jadwal tanam. Pada malam hari H, ada istilah A’tudang Sipulung. Membahas masalah tehnis dari pertanian Termasuk musyawarah memadukan tehnis pertanian dan sistem budaya yang ada di Pinati,”
“Pagi harinya, mulai dari rumah adat sampai tanah adat serangkaian kegiatan digelar sebagai penanda komando turun sawah,” terang Markarma Saleh