Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tim Resmob Polres Palopo berhasil meringkus dua pelaku pencurian handphone di Jalan Muh. Kasim Kota Palopo, Rabu (02/09/2020). Kedua pelaku berinisial DK (20) dan SR (13) tercatat sebagai warga Kelurahan Salubulo dan Kelurahan Pajalesang Kota Palopo.
Penangkapan tersangka berdasarkan petunjuk dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di warung milik korban. Dimana dalam rekaman itu terlihat aksi kejahatan yang dilakukan pelaku.
Kasubbag Humas Polres Palopo Iptu Edi Sulistiono menjelaskan, aksi pencurian HP tersebut terjadi pada Selasa (01/09) kemarin sekitar pukul 04.00 wita.
“Setelah korban mengetahui bahwa Handphone (HP) miliknya hilang, ia langsung membuat laporan dan setelah laporan kotban diterima Tim Resmob Polres Palopo langsung melakukan serangkaian penyelidikan dengan cara melihat hasil rekaman CCTV diwarung milik Korban, dari rekaman tersebut Tim menerima informasi bahwa kedua pelaku ialah saudara DK dan saudara SR kemudian Tim melacak keberadaan pelaku dan melakukan penangkapan,” ungkap Iptu Edi Sulistiono.
“Dari tangan pelaku Tim Resmob Polres Palopo berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit hp merk OPPO F9 warna biru senja milik korban dan satu uni motor milik pelaku yang digunakan untuk melancarkan aksinya,” tutur Kasubbag Humas.
Saat ini kedua pelaku diamankan di Polres Palopo dan sedang menjalani penyelidikan lebih lanjut. Tersangka dijerat dengan pasal 362-363 KUHP dengan kurungan lima tahun penjara.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Sulsel, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.