Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai bentuk ungkapan belasungkawa, personil Polsek Sinjai Barat Polres Sinjai Bripka Sumarlin Arman menyempatkan diri untuk datang melayat di rumah duka warga binaan di Lingk. Hulo, Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Senin (12/04/2021).
Kehadiran Bripka Sumarlin Arman dirumah duka menunjukkan kepedulian Polisi terhadap warga, selain melayat juga mengadakan pengaturan Arus Lalin di depan rumah Almarhum agar para pelayat yang hadir dapat memarkir kendaraannya sehingga tidak mengganggu pengendara lain yang hendak melintas.
Bripka Sumarlin Arman juga memberikan himbuan Kamtibmas kepada warga yang ikut hadir agar lebih waspada dalam musim hujan tentang bahaya tanah longsor, pohon tumbang dan juga pencurian ternak pada malam hari.
Tak lupa juga menghimbau agar warga yang hadir di rumah duka tetap mematuhi protokol kesehatan dengan budayakan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Terpisah Kapolsek Sinjai Barat Polres Sinjai Akp Kasri, SH mengatakan personil di rumah duka merupakan wujud kepedulian dan empati serta solidaritas kepada warga yang mengalami musibah sehingga kehadiran kita diharapkan dapat meringankan beban kepada warga mengalami musibah.
Sikap personil Polsek Sinjai Barat terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap bawahannya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).