Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tingginya curah hujan dalam beberapa terakhir di wilayah Kabupaten Bone menjadi penyebab terjadinya tanah longsor. Salah satunya kejadian tanah longsor terjadi di kampung Bojo Dusun Lompo Desa Sengeng Palie Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone.
Akibatnya saluran irigasi yang berada di bawah tebing tertimbun tanah sepanjang 100 meter, Ahad (19/07/2020).
Mendengar adanya kejadian tersebut, Wakapolsek Lamuru Polres Bone Ipda Muhammad Suaib mendatangi lokasi kejadian dan bersama-sama masyarakat melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran irigasi yang tertimbun longsor.
“Saat mengetahui tanah longsor terjadi, saya beserta anggota langsung mendatangi guna mengamankan lokasi dan memastikan tidak adanya korban serta menghimbau warga yang berada di sekitar lokasi agar tetap waspada karena tidak menutup kemungkinan adanya longsor susulan mengingat curah hujan masih cukup tinggi “, ucap Waka Polsek.
Sementara salah satu warga yang dikonfirmasi sangat berterima kasih karena Kepolisian bergerak cepat setelah kejadian dan turut bergotong royong membersihkan saluran irigasi yang bilamana saluran irigasi tersebut tidak segera di benahi maka lahan sawah sekitar 10 hektar milik petani akan terancam gagal panen, tutur Andi Wahid.
Selain menjalin rasa gotong royong antar aparat dan masyarakat, kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri dengan masyarakat, seringnya bersama-sama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik kerja bakti maupun pertemuan-pertemuan serta acara adat istiadat.
Dengan suasana gotong royong ini diharapkan dapat tercipta kemitraan antara aparat Polri khususnya dengan masyarakat, karena kemitraan dengan masyarakat merupakan langkah positif dalam menekan bahaya gangguan kamtibmas.
Dalam kerja bakti para pejabat RT ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan. Hanya dibutuhkan kemauan/niat dari para pejabat pemrintah setempat untuk turun kelapangan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela, hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi.
Selain menjalin rasa gotong royong antar aparat dan masyarakat, kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri dengan masyarakat, seringnya bersama-sama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik kerja bakti maupun pertemuan-pertemuan desa serta acara adat istiadat.
Kegiatan kerja bakti ini juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan karena merupakan bentuk ibadah, dan selain itu dengan kerja bakti juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan silaturahmi antar warga sehingga terbina kerukunan dan rasa toleransi antar warga.
Dengan suasana gotong royong ini diharapkan dapat tercipta kemitraan antara aparat Polri khususnya dengan masyarakat, karena kemitraan dengan masyarakat merupakan langkah positif dalam menekan bahaya gangguan kamtibmas.
Kerja bakti dimaksudkan juga untuk bertemunya antar warga karena kesibukan sehari-hari, dalam kerja bakti ini kita dapat menikmati susana sambil bersenda gurau yang dapat menimbulkan kegembiraan dan keakraban antar warga.
Dalam kerja bakti para pejabat RT ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan. Hanya dibutuhkan kemauan/niat dari para pejabat pemrintah setempat untuk turun kelapangan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela, hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi.
Kerja bakti merupakan sarana kebersamaan antar warga guna membantu tercapainya kenyamanan desa dengan melakukan pembangunan-pembangunan yang bermanfaat bagi desa bersangkutan.
Karena semua warga terutama pria berkumpul sedangkan ibu-ibu menyiapkan makan dan minum ala kadarnya, menjadikan rasa saling gotong royong dalam kerja bakti tersebut akan menciptakan kerukunan yang mungkin sulit dicapai pada kesempatan lain. Inilah momentum untuk membangun kerukunan antar warga.