Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aparat gabungan Opsnal Polsek Bontoala bersama Resmob Polda Sulsel berhasil mengamankan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) di Jalan Laiya Makassar, Selasa (23/07/19). Pelaku adalah DA (18) seorang buruh harian warga Kabupaten Gowa.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Alex Daredaa mengatakan pelaku diamankan saat tim mendapat informasi bahwa pelaku berada di Jalan Gontang Raya Makassar, sehingga tim langsung menuju tempat yang dimaksud dan mengamankan pelaku yang sementara bekerja didaerah tersebut ke Mapolsek Bontoala.
“DA bersama AG, AD, dan RA melakukan aksinya dengan masuk kesekolah melalui jendela kamar mandi,” ungkap Kasubbag Humas.
Berawal saat korban (Kepala sekolah) datang kesekolah, kemudian masuk keruangan kantor dan melihat barang miliknya telah hilang yang disimpan di laci meja kantor berupa 3(tiga) unit Proyektor merk BenQ dan sebuah camera canon serta 1(satu) pasang spiker aktif dan uang tunai sebesar Rp. 35.000.
Dari hasil penjualan proyektor tersebut DA mendapatkan bagian sekitar Rp 500.000,- dari AD yang digunakan untuk membeli beras dan bermain game online, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 22.000.000. Kini DA, RA dan AG sudah berada di Mapolsek Bontoala guna menjalani proses hukum lebih lanjut, sementara AD masih dalam pencarian (DPO).
Penyebab terjadinya kriminalitas – pencurian dan perampokan dari aspek sosial – psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri. Seperti setiap individu dalam masyarakat mempertahankan kebenaran relatif, merasa pendapatnyalah yang paling benar dalam berinteraksi sosial.
Kebenaran relatif itu relatif bisa menciptakan suatu sikap untuk mempertahankan pendapatnya – diri – atau egosentris dan fanatis yang berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalam menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tecipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, ketidakadilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman dari pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Guna meminimlisir terjadinya aksi pencurian tersebut, berbagai upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat antara lain yaitu : (1) Pasang kamera CCTV, (2) Rawat rumah dengan baik, (3) Ada hewan peliharaan, dan memasang tulisan di pagar rumah, “Awas Anjing Galak”.
Keempat pastikan rumah selalu dalam kondisi tertutup/terkunci, (5) Pastikan kalender di rumah selalu ‘bersih’, jangan mencoret-coret dengan memberi tanda waktu liburan, waktu bepergian dan lainnya, (6) Simpan koper di tempat tersembunyi, (7) Hafal kondisi terakhir rumah/kantor, (8) jika berhadapan langsung dengan pencuri jangan menyerang!